Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh mencatat nilai tukar petani (NTP) di daerah itu pada Februari 2017 turun 0,67 persen dibanding sebelumnya yakni dari 96,09 pada Januari menjadi 95,44.
"Hampir seluruh sub NTP pada Februari terjadi penurunan indeks kecuali hortikultura yang naik 0,70 persen," kata Kepala BPS Aceh Wahyudin di Banda Aceh, Kamis.
Ada pun sub sektor yang mengalami penurunan indeks pada Februari itu masing-masing tanaman pangan turun 0,31 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,41 persen, peternakan turun 0,94 persen dan perikanan turun 0,12 persen.
"Subsektor perkebunan rakyat mengalami penurunan cukup tajam pada Februari 2017," katanya.
NTP Adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap harga yang dibayar petani untuk produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi untuk biaya produksi.
Dari 33 provinsi yang dilaporkan, hanya 15 provinsi yang NTPnya naik sedangkan 18 provinsi lainnya turun. Provinsi yang NTPnya naik adalah DKI Jakarta, Kalimantan Tengah dan Kepulauan Riau.
Sedangkan penurunan tertinggi terjadi di Jawa Timur sebesar 1,27 persen, disusul Banten dan NTP sebesar 1,06 persen dan Jawa Tengah sebesar 0,97 persen.
Pihaknya berharap Pemerintah Aceh dapat meningkatkan program pembangunan di sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan sehingga upaya mendongkrak dan menyejahterakan petani dapat terwujud di masa mendatang.
Pewarta: Muhammad IfdhalUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025