Banda Aceh (ANTARA) - Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh memperluas akses pendidikan doktoral ke kawasan barat selatan Aceh (barsela).

Ketua Program Studi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal di Banda Aceh, Kamis mengatakan program doktoral tersebut dirancang untuk memperkuat riset dan pengembangan keilmuan Islam yang integratif, multidisipliner, dan berorientasi global.

“Kami ingin membuka akses seluas-luasnya bagi dosen dan akademisi di daerah untuk melanjutkan studi doktoral dengan fokus pada isu-isu Islam kontemporer,” kata Syamsul Rijal.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan memperkenalkan peluang studi lanjutan bagi dosen, peneliti, dan akademisi, sekaligus memperkuat jejaring riset dan kolaborasi akademik antar lembaga pendidikan tinggi.

Menurut dia, masyarakat Aceh tidak cukup hanya berbangga pada kejayaan masa lalu, tetapi juga harus melahirkan pemikir Islam berwawasan global yang berperan dalam kemajuan ilmu agama, pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, dan peradaban.

Ia menilai sinergi antara perguruan tinggi negeri umum dan perguruan tinggi keagamaan penting untuk membangun ekosistem riset keislaman di kawasan Barat Selatan Aceh, yang kini berkembang sebagai pusat ekonomi baru.

“Kekayaan alam dan potensi sumber daya manusia di Aceh Barat perlu dikelola oleh para pakar yang memiliki cara pandang Islam sebagai sistem pengetahuan, bukan sekadar sistem doktrin,” katanya.

Baca: Mahasiswa UIN Ar-Raniry belajar tenun songket Aceh

Sekretaris Program Dr Zubaidah menambahkan bahwa penerimaan mahasiswa baru untuk program doktor dibuka sepanjang tahun, dengan seleksi dilakukan setiap bulan genap.

“Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember, dengan sistem UKT yang transparan dan fleksibel,” katanya.

Program Doktor Studi Islam UIN Ar-Raniry menawarkan beragam konsentrasi, di antaranya Kajian Al-Qur’an dan Hadis, Agama dan Filsafat, Manajemen Pendidikan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam dan Manuskrip, Psikologi dan Bimbingan Konseling Islam, Dakwah Kontemporer dan Kesejahteraan Sosial, Tasawuf dan Tarikat, Ilmu Sosial dan Antropologi Islam, Politik Islam dan Tata Kelola Pemerintahan, serta Studi Literasi dan Perpustakaan.

Selain sosialisasi, tim Pascasarjana juga menjalin komunikasi dengan pimpinan STAIN Teungku Dirundeng dan UTU untuk memperkuat kemitraan akademik dan riset.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan penelitian bersama yang bermanfaat bagi pengembangan studi Islam di kawasan Samudra Hindia,” kata Zubaidah.

Sementara itu, Ketua Program Studi Doktor Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry, Prof Dr Nilam Sari menyebut salah satu tujuan utama pendirian prodi tersebut adalah mendukung implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh.

“Dengan berlakunya Qanun LKS, kehadiran UIN Ar-Raniry menjadi sangat penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di bidang ekonomi syariah,” katanya.

Program Doktor Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry resmi dibuka pada Mei 2025 setelah mendapat izin dari Kementerian Agama. Program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia unggul di bidang ekonomi syariah, khususnya di Aceh.

Baca: Rektor: Kerja sama PPG bagian komitmen tingkatkan kualitas guru



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025