BNPB salurkan paket logistik pascabanjir untuk Aceh Jaya

Calang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan logistik pascabanjir untuk masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya yang terdampak bencana tersebut beberapa hari lalu.

“Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang terdampak banjir. Pemerintah daerah akan segera menyalurkan ke lokasi yang membutuhkan,” kata Wakil Bupati Aceh Jaya, Muslem D, di Aceh Jaya, Kamis.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Brigjen TNI M Syech Ismed mewakili BNPB pusat dan diterima oleh Wakil Bupati Aceh Jaya, Muslem D, di gudang logistik Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya.

Baca juga: Banjir di Aceh Jaya meluas, pemerintah mulai salurkan bantuan 200 kain sarung

Bantuan yang disalurkan tersebut meliputi matras, selimut, makanan siap saji, pompa alkon 6HP, hygiene kit, paket sembako, perahu karet, mesin perahu 40HP, deck perahu, serta terpal.

Seluruh logistik ini diharapkan dapat mendukung upaya pemulihan dan penanganan pasca banjir di sejumlah wilayah terdampak.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas perhatian serta dukungan BNPB terhadap masyarakat Aceh Jaya," ujar Muslem D.

Disampaikan, penyerahan bantuan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan BNPB dalam memperkuat kesiapsiagaan dan pemulihan daerah terdampak bencana di tanah air.

Dalam kesempatan ini, Brigjen TNI M Syech Ismed menegaskan bahwa BNPB terus berkomitmen memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam penanganan bencana.

“Kami hadir untuk memastikan proses pemulihan berjalan cepat dan tepat sasaran,” demikian Brigjen TNI M Syech Ismed.

Sebagai informasi, banjir di Aceh Jaya terjadi pada Sabtu (18/10) hingga kemarin airnya baru surut. Bencana tersebut disebabkan karena meluapnya air sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi dalam waktu lama.

Banjir tersebut melanda sebanyak 38 gampong (desa) yang tersebar di delapan kecamatan di Aceh Jaya. Adapun masyarakat terdampak sebanyak 1.827 KK atau 5.637 jiwa.

Baca juga: Sekolah di Aceh Jaya terendam banjir, proses belajar mengajar terganggu