Aceh Timur (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Peusada Kabupaten Aceh Timur mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp67 miliar akibat bencana banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir. 

"Total keseluruhan kerugian yang kami catat sementara ini mencapai sekitar Rp67 miliar. Ini akibat kerusakan instalasi, pipa, hingga panel listrik yang terendam banjir," kata Direktur PDAM Tirta Peusada Iskandar di Aceh Timur, Minggu.

Iskandar merinci kerugian terbesar terjadi di beberapa cabang dan unit pengelolaan air, di antaranya Cabang Peureulak mengalami kerugian sekitar Rp15 miliar.

Kemudian, Cabang Lhoknibong sebesar Rp18 miliar, Cabang Ranto Peureulak sekitar Rp6 miliar, Unit Pengelolaan Teumpeun Ranto Panjang Peureulak Rp17 miliar, Cabang Penaron Rp5 miliar, serta Ranto Selamat Rp6 miliar.

Selain kerusakan jaringan pipa, banjir juga merendam enam titik instalasi pengolahan air dengan kapasitas bervariasi, mulai 10 hingga 120 liter per detik. 

Instalasi pengolahan air terbesar berada di Lhoknibong dengan kapasitas 120 liter per detik, yang justru berada di wilayah paling parah terdampak banjir, kata Iskandar.

Ia menyebutkan di kawasan Lhoknibong tercatat ada sekitar 10 jalur pipa utama terendam. Sementara, kondisi sejumlah pipa lainnya hingga kini masih dalam proses pengecekan akibat akses yang sulit.

Baca: BPBD: Sebanyak 10.715 rumah rusak akibat banjir di Aceh Timur

"Kami belum bisa memastikan seluruh kondisi pipa karena sebagian masih terendam dan tertutup material lumpur. Yang paling parah memang di wilayah Lhoknibong," kata Iskandar.

Menurut dia, kendala terbesar saat ini adalah pasokan listrik yang belum normal. Sebab, instalasi pengolahan air bergantung pada listrik, distribusi air ke pelanggan belum bisa kembali sepenuhnya.

"Selama listrik belum pulih sepenuhnya, suplai air juga belum bisa normal. Kami masih menunggu pemulihan listrik karena panel-panel juga ikut terendam," katanya.

Selain itu, banyak pipa yang berada di badan jalan dan di tepi sungai mengalami putus akibat tergerus banjir. Beberapa panel listrik penggerak pompa juga dilaporkan ikut terendam air.

Tim PDAM, kata dia, terus membersihkan lumpur, perbaikan koneksi pipa yang putus, serta pembongkaran jaringan di wilayah terdampak, khususnya di Lhoknibong. 

Pelanggan PDAM mencapai sekitar 22 ribu keluarga tersebar di berbagai wilayah. Kebutuhan masyarakat terhadap air bersih pascabencana cukup mendesak. 

Iskandar menyebutkan pihaknya telah melaporkan kondisi kerusakan ini secara resmi kepada Bupati Aceh Timur dan ke Kementerian terkait. PDAM berharap bantuan pemerintah pusat untuk mempercepat pemulihan infrastruktur air bersih.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dari pusat, karena kerusakan ini sangat besar dan tidak mungkin bisa ditangani sendiri dalam waktu singkat," kata Iskandar.

Baca: Heli Polri kirim bantuan kemanusiaan ke Simpang Jernih pedalaman Aceh Timur
 



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025