Banda Aceh (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menyatakan masyarakat terpapar narkoba di provinsi paling barat Indonesia ini mencapai 80 ribu orang lebih dengan rata-rata pengguna narkotika jenis ganja. 

"Pemakai narkoba atau yang terpapar narkoba di Aceh itu kurang lebih 80 ribu orang atau sekitar 1,7 persen (dari jumlah penduduk Aceh 5,5 juta jiwa lebih)," kata Kepala BNNP Aceh Marzuki Ali Basyah, di Aceh Besar, Rabu.

Pernyataan itu disampaikan Marzuki Ali Basyah pada pembukaan program Berdikari Tani (Bersih dari narkoba, mandiri dalam ketahanan pangan dan inflasi), di Gampong Leungah, Kecamatan Seulimuem, Kabupaten Aceh Besar.

Ia menuturkan, dari 80 ribu orang di Aceh yang terpapar narkotika tersebut, 80 persennya itu dari ganja. Maka dari itu, jangan pernah bangga ketika dibilang ganja Aceh paling hebat di dunia. Tetapi generasi Aceh mulai menggunakan narkoba dari ganja. 

Marzuki menyampaikan, zamannya masih bersekolah SD, SMP, SMA dulu , pengguna narkoba itu rata-rata anak-anak orang berada. Tetapi sekarang, yang tidak memiliki uang juga memakai narkoba. 

Baca: BNNP Aceh inspeksi usaha kuliner cegah penggunaan ganja dalam makanan

"Naik sedikit ke ekstasi, naik sedikit sabu-sabu. Nanti kalau ada duit lagi naik sedikit lagi jadi kokain, heroin. Dan, semua pemakai narkoba jenisnya sabu-sabu dan sebagainya 70 persen nya gila, dan miskin," ujarnya.

Ia berharap masyarakat agar tidak terpengaruh dengan narkoba. Karena, jika sekali memakainya, bakal ketagihan.

Selain itu, dirinya juga menyebutkan bahwa 80 persen narkotika berbagai jenis di Indonesia ini disuplai melalui perairan Aceh.

Maka oleh sebab itu, diharapkan kepada semua pemangku kepentingan termasuk Panglima Laot (lembaga adat laut Aceh) untuk memperkuat wilayah perairannya.

"Ganja, sabu-sabu, ekstasi, kokain, heroin, dan macam-macam. 80 persen suplai di Indonesia dari perairan laut Aceh. Itu data yang bicara. Untuk itu, perkuatan lah laut-lautnya, dari Panglima Laot dan semuanya," demikian Marzuki.

Baca: BNNP Aceh gagalkan peredaran 33 kilogram sabu-sabu



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025