Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh melaksanakan inovasi layanan jemput bola dengan melayani pengurusan paspor masyarakat di warung kopi, atau yang disebut program Pasbro.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh Gindo Ginting di Banda Aceh, Rabu, mengatakan layanan pengurusan paspor di warung kopi tersebut merupakan implementasi program pasbro, pengurusan paspor sembari ngopi di warung Sidiq Kopi.

"Program pasbro merupakan bentuk layanan jemput bola dalam pelayanan keimigrasian. Tujuannya mempermudah masyarakat mengurus dokumen perjalanan luar negeri, sekaligus menciptakan suasana yang lebih santai dan ramah pengguna," katanya.

Baca juga: Imigrasi terbitkan 51.972 paspor di Aceh

Gindo Ginting menyebutkan sebanyak 40 permohonan paspor dilayani dalam kegiatan tersebut. Dari 40 permohonan, 22 di antaranya permohonan paspor baru. Selebihnya, 18 permohonan penggantian paspor. 

"Masyarakat mengaku terbantu dengan program ini karena dapat mengurus paspor sambil menikmati suasana kedai kopi yang nyaman tanpa harus datang ke kantor imigrasi," katanya.

Gindo Ginting mengatakan program pasbro merupakan bentuk nyata dari semangat pelayanan yang tidak hanya mengandalkan formalitas, tetapi juga mengutamakan pendekatan humanis dan kemudahan akses.

Selain pelayanan paspor, program tersebut juga menjadi ajang interaksi antara petugas imigrasi dan masyarakat. Para pemohon diberi penjelasan seputar jenis paspor, prosedur pembuatan, dan informasi keimigrasian lainnya dalam suasana informal namun tetap informatif.

"Kami ingin layanan paspor hadir lebih dekat dengan masyarakat, tidak hanya di kantor. Pasbro hadir menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin layanan cepat, nyaman, dan santai. Kami akan terus mengembangkan pola pelayanan seperti ini di berbagai titik di wilayah kerja kami," kata Gindo Ginting.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh Tato Juliadin Hidayawan yang hadir meninjau proses layanan mengapresiasi layanan jemput bola pembuatan paspor di warung kopi tersebut.

"Saya mengapresiasi terobosan Kantor Imigrasi Banda Aceh. Program seperti ini mencerminkan komitmen kantor imigrasi untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat," katanya. 

Menurut dia, pendekatan kreatif seperti program pengurusan paspor sembari minum kopi akan memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi keimigrasian.

"Program pasbro ini merupakan langkah positif dalam mengubah wajah layanan publik menjadi lebih adaptif dan inklusif. Saya juga berharap Imigrasi Banda Aceh mengembangkan inovasi layanan lainnya," kata Tato Juliadin Hidayawan

Senada juga disampaikan Muhammad Huzaifi, pemilik warung Sidiq Kopi. Ia mengapresiasi kepercayaan Imigrasi Banda Aceh menjadikan tempat usahanya sebagai lokasi pelayanan publik.

"Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari inovasi pelayanan publik ini. Kehadiran program pasbro tidak hanya mempermudah masyarakat, tetapi juga memberikan dukungan nyata terhadap UMKM. Ini bentuk kolaborasi yang saling menguatkan," kata Muhammad Huzaifi.

Baca juga: Imigrasi Meulaboh sudah terbitkan 7.369 paspor elektronik hingga pekan kedua Mei 2025



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025