Blangpidie (ANTARA) - Harga gabah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mencapai Rp8 ribu per kilogram (kg) atau melampaui harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kg saat memasuki awal musim panen.

"Harga gabah tinggi karena panen padi belum merata. Baru sebagian kecil yang tengah melakukan panen," kata Usman, petani asal Gampong Pawoh, Susoh, di Abdya, Rabu.

Ia mengaku, gabah mereka (petani) dibeli agen secara langsung di areal persawahan dengan harga Rp7.500 hingga Rp8 ribu per kilogram. 

Ia mengatakan, proses panen saat ini dilakukan menggunakan combine harvester, tetapi sementara masih terbatas pada sejumlah titik. Diharapkan, harga gabah tetap stabil, bahkan meningkat saat panen meluas nantinya.

“Kami sebagai petani tentu berharap agar harga gabah ini terus bertahan, supaya pendapatan kami bisa naik,” ujarnya.

Baca: Bulog siap salurkan bantuan pangan di seluruh wilayah

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Abdya, luas lahan sawah di kabupaten setempat mencapai 8.299 hektare, dan 20 persennya mulai memasuki masa panen, terutama di Kecamatan Blangpidie, Susoh, Tangan-Tangan, dan Setia.

Amatan ANTARA, panen padi kini tengah berlangsung di Desa Mata Ie, Kuta Tinggi, Kede Paya, Keude Siblah (Kecamatan Blangpidie) dan Desa Pawoh (Kecamatan Susoh).

Kepala Cabang Perum Bulog Blangpidie, Nurul Iranda Sari menyatakan bahwa panen padi sudah berlangsung di Abdya, tetapi belum begitu merata.

Ia menegaskan, Bulog sendiri baru dapat mengambil gabah petani saat ini karena harga jualnya masih di atas HPP. Jika sudah sesuai harga yang ditetapkan pemerintah nantinya, baru dibeli.

“Harga saat ini jauh di atas HPP, itu sangat baik untuk masyarakat petani,” demikian Nurul Iranda Sari.

Baca: FOTO - Bulog datangi petani beli gabah di Aceh



Pewarta: Suprian
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025