Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh memastikan akan menggunakan temuan batu giok seberat 5.000 ton di kawasan Kecamatan Beutong, untuk melanjutkan pembangunan masjid giok Aceh.
“Seluruh batu giok yang ditemukan akan dikelola untuk kepentingan masyarakat luas dan kemaslahatan umat,” kata Bupati Nagan Raya, Aceh, Teuku Raja Keumangan, Jumat.
Teuku Raja Keumangan mengatakan penemuan batu mulia yang banyak digunakan sebagai bahan perhiasan tersebut berada tidak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya, tepatnya di kawasan Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya.
Baca juga: DPRK Nagan Raya dukung Pemkab pakai 80 persen CSR untuk bangun Masjid Giok
Berdasarkan perkiraan awal, batu giok yang baru ditemukan ini memiliki berat hampir mencapai 5.000 ton.
“Ini adalah batu dengan ukuran lebih berat dan lebih besar dari penemuan batu giok sebelumnya di Nagan Raya mencapai 20 ribu ton,” kata Teuku Raja Keumangan.
Ia berharap, kekayaan alam yang menjadi anugerah besar bagi Kabupaten Nagan Raya, sehingga hal ini dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga bagi Indonesia bahkan dunia.
Bupati Teuku Raja Keumangan mengatakan penemuan batu giok berukuran besar ini, semakin memperkuat langkah Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam menyelesaikan pembangunan Masjid Giok Nagan Raya, Aceh.
Masjid Agung Baitul ‘Ala atau Masjid Giok Aceh selama ini dirancang menggunakan batu giok asli sebagai bahan utama pada bagian luar dan dalam bangunan.
Dengan ditemukan nya cadangan giok baru ini, diharapkan proses penyelesaian pembangunan masjid yang di gadang-gadang akan menjadi ikon dunia itu dapat segera terwujud.
Baca juga: DPRK Nagan Raya minta pemkab lanjutkan pembangunan masjid giok
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025