Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kelautan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh menyatakan investor dalam negeri tertarik membangun pabrik garam di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Kepala DKP Provinsi Aceh Aliman di Banda Aceh, Rabu, mengatakan kehadiran Investor tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi garam, sehingga bisa memenuhi kebutuhan garam, Khusus untuk industri di Provinsi Aceh.
"Saat ini, ada investor dalam negeri tertarik membangun pabrik garam. Investor tersebut juga sudah menyurvei lokasi pabrik. Kami terus berupaya agar investasi ini terealisasi," kata Aliman menyebutkan.
Baca juga: Aceh targetkan produksi garam sebanyak 10.800 ton pada 2025
Ia menyebutkan rencana lokasi pembangunan pabrik berada di Kawasan Industri Aceh (KIA) yang berada di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Lokasi pabrik tidak jauh dari pantai, sehingga memudahkan mendapatkan air laut sebagai sumber utama bahan baku.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang memproses rekomendasi kesesuaian ruang laut untuk investasi tersebut. Rekomendasi tersebut meliputi bagaimana proses pengambilan air laut yang menjadi bahan baku garam dan dibawa ke pabrik.
"Angka investasinya masih dalam proses pembahasan lebih lanjut. Yang terpenting bagaimana investasi ini terealisasi. Selain dapat menampung tenaga kerja lokal, investasi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan garam di Provinsi Aceh," katanya.
Aliman menyebutkan kebutuhan garam berdasarkan estimasi yang dihitung DKP Provinsi Aceh mencapai 46 ribu ton. Dari 46 ribu ton tersebut, sebanyak 10 ribu ton di antaranya untuk konsumsi rumah tangga. Sedangkan 36 ribu untuk kebutuhan industri.
Sedangkan produksi garam di Provinsi Aceh pada 2024, kata Aliman, sebanyak 12.380 ton, terdiri 11.614 ton diproduksi dengan cara direbus dan 765 ton dibuat dengan cara menjemur di panas matahari.
"Tanpa adanya investasi, Aceh sulit meningkatkan produksi garam. Apalagi sebagian besar petani garam memproduksinya secara tradisional serta dilakukan tidak secara kontinu. Karena itu, Aceh membutuhkan investasi agar produksi garam meningkat," kata Aliman.
Baca juga: Begini dampak buruk bayi konsumsi gula berlebihan
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025