Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan Perikanan (DKP) menargetkan produksi garam di provinsi ujung barat Indonesia pada 2025 mencapai 10.800 ton.
Kepala DKP Provinsi Aceh Aliman di Banda Aceh, Selasa, mengatakan target tersebut meningkat dibandingkan pada 2024 sebanyak 10.600 ton. Target tersebut sesuai dengan kapasitas produksi yang tersebut di delapan kabupaten di Provinsi Aceh.
"Untuk tahun ini, kami menargetkan produksi garam sebanyak 10.800 ton. Target tersebut meningkat dibandingkan pada 2024 yang mencapai 10.600 ton. Target ini sesuai dengan kapasitas produksi yang ada," kata Aliman menyebutkan.
Baca juga: Produktivitas petani garam di Aceh Besar capai tiga ton per hari
Aliman mengatakan produksi garam di Aceh pada 2024 melampaui target, yakni mencapai 12.380 ton. Dari 12.380 ton garam tersebut, sebanyak 11.614 ton di antaranya diproduksi dengan cara rebus serta 765 ton melalui sistem penjemuran
Ia menyebutkan sentra produksi garam tersebut tersebar di delapan kabupaten, yakni Aceh Besar dengan produksi mencapai 1.250 ton, Pidie sebanyak 5.172 ton, Pidie Jaya mencapai 1.774 ton.
Berikutnya, Kabupaten Bireuen dengan produksi sebanyak 2.446 ton, Aceh Utara mencapai 1.268 ton, Aceh Timur 308 ton, Aceh Barat Daya sebanyak 94 ton, dan Kabupaten Aceh Selatan dengan produksi mencapai 66 ton.
"Produksi garam pada 2024, meningkat dibandingkan pada 2023 yang hanya 9.418 ton, terdiri garam rebus sebanyak 9.192 ton serta garam jemur dengan produksi mencapai 225 ton," kata Aliman menyebutkan.
Kendati produktivitas meningkatkan, kata dia, jumlah produksi garam tersebut belum mampu menutupi kebutuhan garam di Provinsi. Berdasarkan estimasi yang dihitung DKP Provinsi Aceh, kebutuhan garam di provinsi ujung barat Indonesia tersebut mencapai 46 ribu ton.
Dari 46 ribu ton kebutuhan garam tersebut, sebanyak 36 ribu ton di antaranya untuk industri dan 10 ribu ton guna konsumsi rumah tangga. Untuk konsumsi rumah tangga bisa ditutupi dari produksi yang ada sekarang, kata Aliman.
"Dengan kondisi yang ada sekarang ini, tentu sulit bagi Aceh memenuhi kebutuhan garam sebanyak 46 ribu ton tersebut. Karena itu, kami terus mencari investor untuk membangun pabrik garam guna memenuhi kebutuhan industri," kata Aliman.
Baca juga: Begini dampak buruk bayi konsumsi gula berlebihan
Pewarta: M.Haris Setiady AgusEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025