"Bendung Krueng Pase masih tahap perbaikan akibat kerusakan setelah banjir besar akhirnya tahun lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Jumat.
Erwandi menyebutkan akibat jebolnya bendung Krueng Pase, petani memanfaatkan air hujan untuk mengairi persawahan mereka. Padahal, bendungan Krueng Pasee mampu menyuplai air untuk 10 hektare sawah.
Menurut Erwandi, jebolnya irigasi Krueng Pase mempengaruhi petani turun ke sawah karena tidak maksimal mendapatkan suplai air yang cukup. Banyak petani lebih memilih tidak menanam padi pada musim tanam gadu.
Erwandi mengatakan, suplai air ke sawah dari irigasi Krueng Pase tidak maksimal hingga 2022 atau perbaikan irigasi tersebut selesai dilakukan. Saat ini, prosesnya masih tahap pembebasan lahan untuk rehabilitasi irigasi.
"Rehabilitasi irigasi Krueng Pase ditangani langsung pemerintah pusat karena luas layanannya lebih dari 3.000 hektare. Irigasi ini mengairi sawah di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara," kata Erwandi.
Pewarta: Dedy SyahputraEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025