Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menekankan agar BUMD Bank Aceh Syariah (BAS) di bawah kepemimpinan baru yang telah dilantik harus berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.
“Saya percaya saudara akan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah Yang Maha Kuasa meridhai,” kata Mualem, di Banda Aceh, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Mualem selaku pemegang saham pengendali PT Bank Aceh Syariah (BAS) setelah menetapkan sekaligus melantik Fadhil Ilyas sebagai Direktur Utama bank milik pemerintah Aceh itu, Senin (8/9).
Baca juga: HUT ke-52 Bank Aceh, momentum menyatukan langkah membangun Aceh
Penetapan Fadhil Ilyas sebagai Direktur Utama Bank Aceh ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Aceh Syariah yang dihadiri seluruh Bupati dan Wali Kota se-Aceh selaku Pemegang Saham PT BAS, di ruang Serbaguna Kantor Gubernur Aceh.
Mualem berharap, kepemimpinan baru ini harus dapat membawa kemajuan bagi Bank Aceh Syariah agar semakin berkembang sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
“Mudah-mudahan lancar dan sukses semuanya. Kita doakan bersama semoga Aceh bisa lebih maju ke depan,” ujar Mualem.
Penetapan hingga pelantikan Fadhil ini juga setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh menyerahkan hasil uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
Dalam kesempatan ini, Direktur Bank Aceh Syariah, Fadhil Ilyas mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Aceh, Wakil Gubernur Aceh, Bupati/Wali Kota se Aceh serta semua pihak yang telah memberikan kepercayaan memimpin bank milik daerah ini.
"Insya Allah, amanah ini akan kita jaga dengan baik, dan kita terus berupaya maksimal untuk memajukan bank kebanggaan masyarakat Aceh ini," demikian Fadhil Ilyas.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan terakhir Juni 2025, aset Bank Aceh telah mencapai Rp29,8 triliun, bertambah Rp1 triliun atau 3,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain aset, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Aceh juga naik menjadi Rp25,1 triliun, bertambah Rp1,1 triliun atau 3,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Kemudian, dari sisi pembiayaan hingga Juni 2025, naik menjadi Rp20,6 triliun, bertambah Rp1,3 triliun atau 6,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
Lalu, untuk capaian laba aktual juga lebih baik. Hingga Juni 2025 telah mencapai Rp257,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp254,6 miliar.
Baca juga: BI berikan literasi keuangan Indonesia terdepan bagi mahasiswa Aceh
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025