Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi keberhasilan RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) bekerja sama dengan Tim Ahli Bedah Saraf dari RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta melaksanakan proctoring bypass cerebrovascular.

"Operasi bypass cerebrovascular  yang dilaksanakan perdana di RSUDZA satu-satunya di Sumatera. RSUDZA merupakan rumah sakit ke delapan dari tujuh provinsi di Indonesia yang bisa melakukan tindakan ini," kata Budi Gunadi Sadikit di Banda Aceh, Minggu.

Pernyataan itu disampaikan secara zoom yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda Aceh di Kantor Gubernur Aceh. Kegiatan zoom tersebut dipimpin langsung Sekda Aceh M Nasir dan dihadiri Plh Direktur RSUDZA dr Arifatul Khorida di Banda Aceh.

Baca juga: Menkes ajak masyarakat manfaatkan cek kesehatan gratis

Ia menjelaskan prosedur tersebut dilakukan pada pasien dengan Moyamoya Disease, suatu kondisi langka yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah di otak dan meningkatkan risiko stroke berulang.

Tindakan bypass cerebrovascular bertujuan memulihkan aliran darah ke otak dengan membuat jalur pembuluh darah baru, sehingga menurunkan risiko komplikasi yang mengancam nyawa pasien

Menurut dia pelaksanaan proctoring tersebut merupakan langkah maju bagi layanan bedah saraf di Aceh sehingga pelayanan dapat berlangsung di Aceh dan tidak dirujuk lagi ke rumah sakit lainnya.

"Kami siap memberikan dukungan penuh untuk pelayanan kesehatan di Aceh termasuk untuk alat-alat kesehatan dan peningkatan sumber daya manusia sehingga semua dapat tertangani di Aceh," katanya.

Ia bertekad seluruh layanan kesehatan dapat tertangani langsung di rumah sakit provinsi hingga kabupaten/kota guna meminimalisir dampak kecatatan atau meninggal dunia karena terlambat dalam penanganan kesehatan.

Ia mengatakan untuk mengoptimalkan pelayanan Operasi bypass cerebrovascular, ia meminta RS PON dapat mempercepat transfer pengetahuan dan keterampilan kepada tim medis RSUDZA, sehingga ke depan tindakan serupa dapat dilakukan secara mandiri di Aceh.

"Saya minta kepada Pak Sekda dan juga Direktur RSUDZA untuk dapat menyiapkan putra-putri terbaik Aceh spesialis saraf untuk dapat ditingkatkan kemampuan dan keahliannya sehingga dapat mengabdi secara maksimal untuk penangan stroke dan keluhan jantung khususnya," katanya.

Menkes juga akan memberikan bantuan Microscope neurosurgery atau bedah saraf sesuai dengan permintaan Plh RSUDZA guna mengoptimalkan layanan operasi bedah saraf.

Sekda Aceh M Nasir menyambut baik terhadap dukungan Menteri Kesehatan terhadap bantuan alat-alat kesehatan dan dukungan peningkatan sumber daya manusia khususnya dalam operasi bypass cerebrovascular

"Kita akan siapkan SDM yang mumpuni untuk dapat mengoperasionalkan alat alat yang telah diberikan sehingga benar-benar bermanfaat dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," katanya.

Pemerintah Aceh juga siap mengakomodir kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kehadiran alat kesehatan yang dibantu Kementerian Kesehatan termasuk untuk dukungan ke kabupaten/kota guna memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat Aceh.

Plh Direktur RSUDZA dr Arifatul Khorida menambahkan pelaksanaan proctoring tersebut merupakan langkah maju bagi layanan bedah saraf di Aceh.

"RSUDZA berharap dapat menjadi pusat rujukan pelayanan bedah saraf di Sumatera, khususnya dalam penanganan kasus kompleks seperti Moyamoya Disease," katanya.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan  live report dari ruang ICU RSUDZA bersama Menteri Kesehatan untuk menunjukkan kondisi pascaoperasi sekaligus apresiasi atas kolaborasi lintas rumah sakit dan dukungan pemerintah pusat.

Ia mengatakan kegiatan tersebut juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Aceh yang menilai keberhasilan operasi tersebut sebagai wujud peningkatan pelayanan kesehatan spesialistik di daerah.

"Kita akan melaksanakan tindakan ini secara berkelanjutan secara mandiri dengan fasilitas yang ada dan kemampuan SDM sehingga dapat kita tularkan ke kabupaten/kota," katanya.

Pihaknya siap untuk melaksanakan transfer ilmu melalui program pengampuan layanan prioritas yang dimiliki RSUDZA seperti jantung dan stroke sehingga dapat dilaksanakan oleh dokter spesialis di seluruh rumah sakit di Aceh.

Baca juga: Bupati Tarmizi temukan ambulans RSUD Meulaboh tidak layak pakai diduga masih angkut pasien



Pewarta: M Ifdhal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025