Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem menyatakan bahwa perusahaan asal China, Xinxiang Anlong Agricultural Technology berminat untuk berinvestasi peternakan ayam modern pada proyek kawasan industri unggas terpadu Aceh.

"Insya Allah mudah-mudahan, mereka (China) berminat untuk telur ayam dan ayam gulai," kata Mualem, di Banda Aceh, Rabu.

Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Rabu (15/10), telah melakukan kunjungan lapangan ke salah satu peternakan telur terbesar di Provinsi Henan, Tiongkok, China sebagai salah satu upaya untuk persiapan industri unggas terpadu di Aceh. 

Kunjungan Gubernur Aceh tersebut difasilitasi oleh produksi Xinxiang Anlong Agricultural Technology Co Ltd yang dikenal sebagai peternakan ayam petelur terbesar di Henan sekaligus salah satu fasilitas paling modern di Tiongkok.

Di lokasi, rombongan Gubernur Aceh diperlihatkan sistem operasional peternakan berskala besar dengan kapasitas produksi mencapai satu juta butir telur per hari.

Seluruh proses di fasilitas tersebut berjalan otomatis dan terintegrasi penuh, mulai dari pembuatan pakan, pengelolaan kandang tertutup (closed house) hingga pengumpulan dan pengemasan telur.

Baca: BUMD Aceh sepakati kerja sama sektor peternakan dengan China

Di sisi lain, BUMD PT Pembangunan Aceh (PEMA) juga telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan perusahaan asal China, Zhongke Holding Green Technology, kesepakatan ini juga bagian dari dukungan terhadap rencana kerjasama peternakan ayam pada proyek industri unggas terpadu Aceh.

Mualem menyatakan, setelah kunjungan tersebut, mereka bersedia berinvestasi di Aceh, rencananya bakal membangun industri tersebut pada proyek terpadu unggas Aceh di wilayah Kabupaten Aceh Besar dengan nilai investasi sebesar 130 juta US Dollar (Rp2,1 triliun).

"Benar (nilai investasi 130 juta US Dollar), akan dibangun di tempat kita, di Aceh Besar, lahan yang sudah ada lebih kurang sekitar 150 hektare. Sampai tuntas dan sampai siap," ujarnya.

Terhadap investasi ini, lanjut Mualem, direncanakan mulai berjalan tahun mulai tahun depan hingga ditargetkan dapat berproduksi pada 2027 mendatang.

Mualem menjelaskan, terhadap proyek kerjasama tersebut, peternakan ayam nantinya sangat modern. Dengan teknologi canggih, telurnya menetas sendiri, serta memiliki kategori tertentu, yakni telur khusus dikonsumsi anak-anak, orang dewasa, dan juga telur biasanya.

"Dan gizinya juga lebih ditingkatkan, terutama sekali untuk anak-anak, akan ada beberapa kategori telur yang akan mereka hasilkan nanti. Prosesnya tahun depan, dan 2027 dapat produksi," demikian Mualem.

Baca: Perusahaan ini berencana investasi 1,3 miliar dolar AS di Aceh
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025