Aceh Selatan (ANTARA) - Empat tahun kelas jauh SMAN 1 Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, beroperasi. Puluhan guru dari sekolah induk bergantian mengajar di kelas pedalaman tersebut.

Tujuannya hanya satu, memastikan proses belajar mengajar generasi muda di daerah pedalaman Kabupaten Aceh Selatan tersebut berlangsung dan anak-anak dapat mengenyam pendidikan.

Kelas jauh tersebut berada di Gampong Alur Keujerun, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Gampong atau desa tersebut masuk wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

"Demi merajut asa untuk masa depan anak didik di pedalaman, kami memastikan proses belajar mengajar di kelas jauh berjalan lancar," kata Kepala SMAN 1 Kluet Tengah Ropika di Aceh Selatan, Kamis.

Baca: Menjaga Asa Melalui Sekolah Sepak Bola di Pedalaman Aceh

Untuk menuju kelas jauh di Gampong Alur Keujerun (Sarah Baru) membutuhkan waktu lima jam dari Tapaktuan, ibu kota Kabupaten Aceh Selatan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu kayu dengan jarak tempuh kurang lebih tiga jam perjalanan.

Gampong Alur Keujerun merupakan desa kecil yang berada di pedalaman Kabupaten Aceh Selatan. Satu-satunya akses menuju ke desa tersebut melalui Sungai Kluet, menggunakan sampan bermesin yang dipasang di buritan.

Kelas jauh sekolah menengah atas tersebut berada SD Negeri Alur Keujerun. Para guru yang datang membawa pengetahuan. Di ruang kelas, mata anak-anak memandang penuh rasa ingin tahu, menunggu pelajaran yang akan disampaikan.

Kepala SMAN 1 Kluet Tengah Ropika bersama peserta didik kelas jauh pedalaman Kabupaten Aceh Selatan, Kamis (16/10/2025). ANTARA/Risky Hardian Saputra

Suasana kelas berubah hidup ketika satu per satu peserta didik ditanya oleh kepala sekolah induk. Pernyataan untuk memastikan kurikulum yang disampaikan para guru diserap dengan baik.

Ada yang menjawab dengan lantang dan penuh percaya diri, ada pula yang masih malu-malu. Semuanya menjelaskan proses belajar mengajar di kelas jauh itu.

"Peserta didik di kelas jauh mendapatkan kurikulum yang sama dengan yang di sekolah induk. setiap guru didatangkan dari sekolah induk sesuai jam pelajaran masing-masing," kata Ropika.

Baca: Belajar normal di daerah pedalaman Aceh

Ia mengatakan peserta didik di kelas jauh tersebut sebelumnya putus sekolah setelah tamat SMP. Mereka akhirnya bisa melanjutkan pendidikan melalui kelas jauh

Ropika menyebutkan di wilayah pedalaman itu hanya ada SD dan SMP. Karena tidak ada bangunan SMA, maka kelas jauh meminjam kelas SD. Anak-anak didik kelas jauh belajar setelah anak SD pulang.

Citra, pelajar kelas jauh SMAN 1 Kluet Tengah, mengatakan minat belajar dirinya bersama anak-anak lainnya cukup tinggi. Hanya saja, selama ini terkendala fasilitas dan informasi ke daerah mereka tinggal.

"Alhamdulillah dengan dibuka kelas jauh SMAN 1 Kluet Tengah ini kami bisa merasakan pendidikan selayaknya anak-anak daerah lainnya, terutama di kawasan perkotaan," kata Citra.

Baca: Murid gunakan rakit bambu seberangi sungai di pedalaman Aceh



Pewarta: Risky Hardian Saputra
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025