Banda Aceh (ANTARA) - Seorang nelayan yang juga awak KM BSI Star meninggal dunia setelah jatuh ke laut dari kapal yang ditumpanginya di atas perairan Laut Pulau Weh, Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Kepala Satuan Polisi Air Udara Polres Aceh Timur AKP Ade Candra di Aceh Timur, Kamis, mengatakan korban bernama Agusri bin Ibrahim (50) warga Desa Alue Beurawe, Kecamatan Langsa, Kota Langsa.

"Kejadian tersebut terjadi Rabu (15/10) sekira pukul 14.00 WIB. Dari hasil keterangan saksi Muksalmina, KM BSI Star dalam perjalanan mencari ikan," katanya.

Sebelum terjatuh ke laut, kata dia, korban mengajak Muksalmina untuk membakar ikan. Namun, Muksalmina tidak mau dengan alasan ikannya kurang bagus.

Kemudian, korban pergi ke belakang kapal sambil memegang ikan. Tidak lama kemudian korban terpeleset dan terjatuh ke laut dari sebelah lambung Kiri belakang kapal.

Muksalmina yang mengetahui kejadian tersebut memberitahu kepada pawang. Pawang kapal langsung menghentikan dan memutarkan kapal untuk mengevakuasi korban. 

Baca: Nelayan Aceh Utara yang hanyut ke laut Thailand dipulangkan

Selang sekitar lima menit kemudian korban berhasil dievakuasi oleh dua anak buah kapal yang melompat ke laut. Selanjutnya mereka membantu menaikkan korban dari air.

Di atas kapal, anak buah kapal lainnya memberikan minum air gula dan bantuan lainnya. Selang beberapa menit korban dibawa ke kamar dengan kondisi agak sedikit lemas.

"Pawang mengambil keputusan untuk membawa kembali korban ke Pelabuhan Perikanan Idi di Kabupaten Aceh Timur guna memberikan penanganan lebih lanjut," katanya.

Menurut keterangan, dua jam setelah kejadian korban dalam keadaan lemas dan sudah kurang sadar. Badan korban sudah dingin dan meninggal dunia di kamar tersebut.

"KM BSI Star tiba di dermaga Pelabuhan Idi pada Kamis (16/10) pukul 10,25 WIB. Selanjutnya, korban dinaikkan ke mobil ambulans dan dibawa kepada keluarga korban di Kota Langsa" kata Ade Candra.

Baca: Nelayan Aceh Utara yang hilang melaut selamat, dievakuasi kapal pesiar



Pewarta: Hayaturrahmah
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025