Blangpidie (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai dihidupkan kembali dengan fokus utama pada penguatan perekonomian sektor pertanian.

"Bupati Abdya telah menetapkan SK pembentukan ini sebagai bagian dari upaya penguatan ekonomi lokal di sektor pertanian," kata Plt Direktur Utama BUMD Abdya, Suhaimi, di Blangpidie, Sabtu.

BUMD Abdya sendiri telah terbentuk sejak 23 tahun lalu, tetapi tidak berjalan. Kemudian, Bupati Abdya, Safaruddin membentuk kembali badan usaha ini dengan pengurus barunya.

Baca juga: Lebih Baik Robek Jaring Daripada Lukai Hiu Paus, Cara Nelayan Abdya Menjaga Laut
 

Suhaimi mengatakan, langkah awal yang dilakukan adalah menghidupkan pabrik padi modern milik pemerintah setempat di Desa Suka Labu, Kecamatan Tangan-Tangan. 

Menurutnya, fasilitas Rice Milling Unit (RMU) di sana mampu mengeringkan padi hingga 30 ton setiap delapan jam, dan menghasilkan beras premium serta medium. Maka, pabrik ini segera difungsikan sebagai pusat penggilingan gabah dan penyerapan hasil panen petani.

"BUMD Abdya ini ibarat mobil rusak yang tak punya lagi roda. Jadi, harus kami ganti bannya dulu biar bisa jalan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, BUMD juga akan menjalin kemitraan dengan Bulog, serta mengelola lahan sawah milik pemerintah dalam mendukung swasembada gabah dan ketahanan pangan daerah.

Dirinya menjelaskan, untuk dukungan operasional, BUMD segera mengajukan penyertaan modal dari pemerintah daerah, dan dalam waktu dekat membentuk sub-bidang usaha, serta merekrut staf teknis berkompeten.

"Keberadaan BUMD ini, kita harapkan menjadi titik awal pembenahan ekonomi lokal Abdya, terutama dalam peningkatan produktivitas petani, penguatan rantai pasok pangan, dan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)," demikian Suhaimi.


Baca juga: Polres pelajari dugaan penyimpangan dana bergulir eks PNPM di Abdya



Pewarta: Suprian
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025