Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf menyatakan bahwa pawai takbiran Idul Adha merupakan momentum untuk memperkuat kembali nilai-nilai ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah. 

"Kita jaga kebersamaan, kita bangun solidaritas sosial, dan kita tumbuhkan kepedulian terhadap sesama, terutama kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," kata Muzakir Manaf, di Banda Aceh, Kamis malam.

Pernyataan itu disampaikan Muzakir Manaf dalam pidatonya yang dibacakan oleh Asisten III Sekda Aceh, Muhammad Diwarsyah pada pelepasan musabaqah pawai takbiran Idul Adha 1446 Hijriah, di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.

Pawai takbir Idul Adha ini diikuti sebanyak 10 grup dengan total peserta sebanyak 500 orang peserta terdiri dari perwakilan gampong, remaja masjid serta komunitas masyarakat dalam wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. 
 
Adapun rute pawai menempuh jarak empat kilometer, dengan start mulai dari depan menara Masjid Raya Baiturrahman menuju Simpang Kodim- Simpang Peuniti- Simpang Surabaya- Simpang Jambo Tape- Simpang Lima-kembali ke Simpang Kodim dan finish di panggung utama depan Menara Masjid Raya Baiturrahman. 

Dalam kesempatan ini, Gubernur Aceh juga mengajak seluruh masyarakat untuk menyambut Idul Adha dengan hati yang lapang, jiwa penuh syukur, dan semangat terus berbagi. 

Selanjutnya, juga berharap kepada semua pihak untuk menjadikan ibadah kurban pada Idul Adha ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bentuk nyata kepedulian sosial terhadap masyarakat kurang mampu.

Selain itu, Muzakir Manaf mengimbau agar pelaksanaan malam takbiran ini dilaksanakan dengan tertib, aman, dan penuh khidmat, tanpa mengurangi makna dan kekhusyukan malam mulia ini. 

"Tunjukkan bahwa masyarakat Aceh adalah masyarakat yang religius, santun, dan menjunjung tinggi nilai-nilai syariat Islam," ujar Muzakir Manaf.

Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh sekaligus Ketua Panitia Pelaksana, Zahrol Fajri mengatakan, seluruh peserta yang berpartisipasi pada kegiatan pawai takbir tahun ini diberikan biaya partisipasi masing-masing kepada setiap grup sebesar Rp1,5 juta.

Disamping hadiah tropi, panitia juga menyediakan hadiah uang pembinaan kepada para juara I, II, III dan Harapan I, II, III, IV, V dan VI serta juara favorit dengan total uang pembinaan sebesar Rp66,5 juta.

"Penentuan juara dinilai oleh para dewan hakim yang berkompeten di bidangnya. Pembagian tropi dan hadiah setelah seluruh peserta pawai melewati finish," demikian Zahrol Fajri.



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025