Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh (BMA) mulai mendata potensi wakaf produktif di seluruh Provinsi Aceh guna memastikan aset wakaf di Tanah Rencong terkelola secara akurat dan terkini.
Kepala Bidang Pengumpulan di Sekretariat Baitul Mal Aceh, Arif Arham, di Banda Aceh, Senin, menyampaikan bahwa pendataan ini dapat dilakukan secara mandiri oleh pewakaf (nazhir) melalui tautan https://s.id/penataan-wakaf-aceh.
“Pendataan ini merupakan langkah awal dalam pengelolaan wakaf produktif yang lebih baik, sehingga dapat tercipta transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset wakaf,” katanya.
Baca juga: Kejari Bireuen beri pendampingan percepatan sertifikasi tanah wakaf
Ia menilai, optimalisasi potensi wakaf ini sangat penting dilakukan agar Baitul Mal Aceh dapat merancang program pemberdayaan wakaf yang lebih efektif dan produktif.
“Dengan mengoptimalkan potensi wakaf, BMA dapat mengidentifikasi aset wakaf yang dapat dikembangkan untuk kesejahteraan umat,” katanya.
Arif menjelaskan, pendataan ini mencakup berbagai jenis aset wakaf, seperti tanah, bangunan, dan aset lainnya yang memiliki potensi untuk dikelola dan dikembangkan. Prosesnya akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh kabupaten/kota di Aceh.
“Kami mengundang seluruh nazhir wakaf di Aceh untuk berpartisipasi dalam pendataan aset wakaf secara online. Melalui platform ini, masyarakat dapat memberikan informasi terkait wakaf produktif yang mereka miliki,” katanya.
Ia menambahkan bahwa hasil pendataan ini akan menjadi acuan dalam penyusunan program pengelolaan wakaf yang lebih berkelanjutan dan bermanfaat bagi umat.
“Kami berharap melalui program ini, pengelolaan wakaf produktif di Aceh semakin berkembang dan memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan sosial-ekonomi masyarakat,” katanya.
Saat ini, Baitul Mal Aceh telah membina 14 nazhir (pewakaf) untuk mengembangkan wakaf produktif di berbagai wilayah Aceh.
Beberapa di antaranya yang telah terdata, yakni wakaf berupa kolam ikan di Dayah Tahfidhul Qur’an Hidayatullah As-Singkily, Aceh Singkil, wakaf berupa kios di Dayah Madinatundiniyyah Nurul Ihsan, Aceh Jaya, dan wakaf berupa peternakan di Dayah Darul Ulum Al-Waly, Nagan Raya.
Baca juga: Kemenag tanam 695 pohon produktif guna berdayakan lahan wakaf di Aceh Jaya
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025