Banda Aceh (ANTARA) - Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA menyatakan bahwa pembibitan untuk sapi unggul khas Aceh perlu diperluas dan terus dikembangkan, sehingga bisa lebih mandiri dalam memproduksi ternak.
"Jika pembibitan sapi unggul ini terus diperluas dan didukung oleh masyarakat, Aceh bisa menjadi daerah mandiri dalam produksi ternak," kata Safrizal ZA, di Aceh Besar, Senin.
Pernyataan itu disampaikan Safrizal setelah meninjau pusat pembibitan sapi unggul Aceh di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Indrapuri, Aceh Besar.
Kunjungan tersebut untuk melihat langsung proses pengembangan sapi unggul khas Aceh serta mendorong swasembada daging di tanah rencong .
"Kita harus berupaya mencapai swasembada ternak agar tidak terus bergantung pada impor dari luar daerah," ujarnya.
Dirinya menyebutkan, di BPTU-HPT Indrapuri sendiri saat ini ada sekitar 1.500 ekor sapi unggul khas Aceh yang dikembangkan. Semua ini perlu diperluas mengingat tingkat konsumsi daging di Aceh juga tinggi.
"Ini sangat penting untuk memastikan populasi sapi Aceh tetap ada dan berkembang. Apalagi, masyarakat Aceh dikenal sebagai konsumen daging sapi yang tinggi," katanya.
Dirinya menambahkan, sektor peternakan di Aceh memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara berkelanjutan.
Pemerintah Aceh, kata dia, juga terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan untuk mendapatkan pendampingan dan fasilitas yang diperlukan.
Baca juga: Harimau mangsa sapi warga Aceh Timur
Dalam kesempatan itu, Safrizal juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam investasi di sektor peternakan. Mengingat, peternakan bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga peluang ekonomi besar bagi rakyat Aceh.
"Jika kita serius mengembangkan ini di setiap daerah, maka swasembada ternak sapi bisa kita wujudkan," demikian Safrizal ZA.
Sebagai informasi, Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan telah memilih dan menetapkan Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar sebagai sentra atau pusat pemurnian dan pemuliaan tanaman plasma nutfah sapi Aceh.
Kecamatan Pulo Aceh sendiri memiliki dua pulau yaitu pulau Breuh dan pulau Nasi. Nantinya di sana bakal dibebaskan dari segala jenis sapi yang non ras sapi Aceh. Artinya, hanya jenis sapi tersebut yang dibolehkan untuk dipelihara atau dikembangbiakkan di sana.
Tahun ini, Pemerintah Aceh berencana menyiapkan sekitar 20 ekor sapi Aceh sebagai ujicoba untuk pemurnian dan pemuliaan plasma nutfah ternak lokal tersebut.
Baca juga: Disnak: Ternak terjangkit PMK di Aceh tersisa 31 kasus
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025