Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kesehatan Aceh menyatakan jarak menjadi salah satu faktor rendahnya angka cakupan vaksinasi COVID-19 bagi kaum lanjut usia (lansia) di daerah itu, sehingga pihaknya harus menerapkan sistem jemput bola sebagai upaya meningkatkannya.
“Jarak juga menjadi salah satu faktor, karena enggak mungkin orang tua datang sendiri ke tempat vaksinasi, dan itu yang menjadi keterbatasan, maka kita akan fasilitasinya,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh dr Iman Murahman di Banda Aceh, Selasa.
Iman menjelaskan mobilitas lansia memang sangat kurang selama pandemi sehingga sistem jemput bola menjadi salah satu opsi untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.
Menurut dia setelah melakukan pendataan para lansia, maka petugas di lapangan akan mendatangi rumah-rumah lansia secara langsung atau membuka beberapa pos untuk melayani vaksinasi lansia.
“Jadi kita lebih mendekatkan vaksinasi ke lansia, menerapkan sistem jemput bola,” kata Iman.
Menurut Iman Pemerintah Aceh menargetkan vaksinasi COVID-19 bagi lansia sebanyak 435.651 orang. Namun, hingga kini realisasi penyuntikan vaksin lansia baru sekitar 8.000 orang atau dua persen dari target pemerintah.
Kemudian, lanjut dia, sosialisasi vaksinasi bagi lansia yang masih kurang juga menjadi faktor rendahnya cakupan vaksinasi, sehingga pemerintah provinsi secara intensif melakukan rapat koordinasi dengan kabupaten/kota.
“Banda Aceh daerah dengan cakupan vaksinasi lansia tertinggi. Namun dalam waktu dekat Banda Aceh juga akan meluncurkan pelaksanaan vaksinasi massal, mudah-mudahan daerah lain juga dapat mencontohkan Banda Aceh,” kata Iman.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani menyebutkan vaksinasi di provinsi paling barat Indonesia itu tidak hanya fokus pada lansia, tetapi juga terus berlangsung bagi tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
Kata dia tenaga kesehatan yang telah melakukan penyuntikan vaksin sebanyak 55.363 orang atau 98,0 persen dari target 56.470 orang. Sementara untuk petugas pelayanan publik yang telah divaksin sebanyak 74.817 orang atau 15,6 persen dari sasaran sebanyak 478.489 orang.
“Virus corona akan berhenti menular dan menyebar apabila kekebalan kelompok tercapai, karena itu kita terus menghimbau kelompok-kelompok sasaran agar tidak menunda-nunda vaksinasi COVID-19 itu,” katanya.
Pewarta: Khalis SurryEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025