Meulaboh (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan keberlanjutan pembangunan proyek Irigasi Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat dengan luas lahan mencapai 1.100 hektare (Ha) yang dimulai pada 2026 mendatang.
“Kegiatan (lanjutan proyek) ini untuk ketahanan pangan,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Dwi Purwanto kepada ANTARA di Meulaboh, Aceh Barat, Rabu.
Sebelumnya, ia bersama Bupati Aceh Barat Tarmizi, Wakil Bupati Aceh Barat Said Fadheil, Plt Sekdakab Aceh Barat Dr Kurdi dan sejumlah pejabat daerah dan Kementerian PUPR Republik Indonesia melakukan peninjauan ke lokasi proyek irigasi Lhok Guci dan lokasi kolam retensi di Aceh Barat.
Baca juga: Pengadaan tanah Irigasi Lhok Guci di Aceh Barat capai 218,40 Ha
Dwi Purwanto mengatakan Kementerian PU akan menyelesaikan tiga ruas lokasi proyek irigasi Lhok Guci, Aceh Barat yaitu sebelah kanan, bawah dan kiri.
Ada pun total luas lahan Irigasi Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PU pada tahun 2026 - 2027 mendatang mencapai sekitar 1.100 hektare.
Kemudian, pemerintah juga akan melanjutkan pembangunannya ke sisi sebelah kiri, kurang lebih sekitar 3.000 sampai 4.000 hektare dalam waktu tahun 2026-2028.
“Jadi, proyek ini nantinya akan dilaksanakan secara multiyears (tahun jamak),” katanya.
Dwi Purwanto mengatakan pihaknya akan memilih daerah irigasi yang benar - benar daerah permukaan berada di bukan daerah rawa.
“Jadi harapan kami, kita membangun itu sekarang output (hasil langsung) dan outcome (dampak jangka panjang) nya juga akan kelihatan," katanya.
Alokasi Anggaran
Untuk menyelesaikan program pembangunan irigasi di Aceh Barat, Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp170 miliar, untuk dua paket kegiatan dengan luas mencapai sekitar 1.100 hektare.
Sedangkan untuk rencana pengembangan irigasi dengan luas lahan kurang lebih sekitar 3.000 sampai 4.000 hektare, maka membutuhkan anggaran sekitar Rp800 miliar hingga Rp1 triliun.
“Maknya butuh waktu tiga tahun untuk selesai, yaitu 2026, 2027 dan 2028,” tuturnya.
Pemerintah berharap dengan selesainya pembangunan jaringan irigasi tersebut, nantinya diharapkan dapat langsung dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Informasi yang kami terima, 70 persen penduduk di Meulaboh (Aceh Barat) adalah petani,” kata Dwi Purwanto.
Bupati Aceh Barat Tarmizi mengatakan pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia, Dwi Purwanto bersama para dirjen yang telah hadir ke Aceh Barat.
“Alhamdulillah, irigasi lhok guci akan selesai sesuai harapan,” kata Tarmizi.
Baca juga: HK rehabilitasi jaringan irigasi 11 kabupaten di Aceh
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025