Jakarta (ANTARA) - Perusahaan listrik asal China PT Meulaboh Power Generation (MPG) berhasil memperoleh gelar kehormatan "grade keunggulan" dalam evaluasi sistem peringkat manajemen kepatuhan dari Sistem Peringkat Kementerian Tenaga Kerja Indonesia atau NORMA 100.

‎President Director PT MPG Yang Kai di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penghargaan tersebut diperoleh pada 20 Mei 2025 dan disebutnya merupakan pencapaian luar biasa bagi perusahaan dalam manajemen sumber daya manusia, perlindungan hak-hak karyawan, dan lingkungan kerja yang aman.

‎‎"Prestasi ini penting untuk menciptakan benchmark perusahaan," kata Yang Kai.

Baca juga: PT MPG Gelar Aksi Bersih Lingkungan, Dukung Transisi Hijau Indonesia

‎‎Norma 100 adalah sistem pemeriksaan kepatuhan norma ketenagakerjaan berbasis website yang dikembangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan penilaian mandiri (self-assessment) terhadap tingkat kepatuhan mereka dalam berbagai norma ketenagakerjaan, termasuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

‎‎Melalui serangkaian kuesioner dengan 100 pertanyaan inti, Norma 100 secara komprehensif mengevaluasi kinerja perusahaan dalam manajemen tenaga kerja, perlindungan hak-hak karyawan, manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

Kemudian, juga terdapat konten evaluasi mencakup pelatihan karyawan dan sertifikasi kualifikasi, sertifikasi peralatan, kewajiban pelaporan tenaga kerja, jam kerja dan waktu istirahat, jaminan sosial, sistem manajemen kesehatan, keselamatan kerja, dan lain sebagainya.

‎Yang Kai menegaskan, perusahaan mereka juga dinyatakan berkinerja baik dari semua tahapan evaluasi dengan nilai 91,95, dan menunjukkan hasil manajemen yang sangat baik.

‎"Kami selalu mematuhi konsep pembangunan 'berorientasi pada SDM' dan sangat mementingkan perlindungan hak dan kepentingan karyawan dan pengembangan karier," ujarnya.

Baca juga: PT MPG Gelar Aksi Bersih Lingkungan, Dukung Transisi Hijau Indonesia

‎Dalam hal keselamatan kerja, lanjut Yang Kai, perusahaan mengatur berbagai pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan latihan penyelamatan darurat seperti perlindungan kebakaran dan mitigasi risiko gempa bumi.

‎Langkah ini juga untuk memastikan karyawan menguasai pengetahuan darurat keterampilan perlindungan keselamatan yang terupdate, dan secara teratur mendistribusikan dan mengganti secara rutin peralatan APD.

‎"Dalam hal perlindungan kesehatan, kami membeli defibrillator, menyediakan pemeriksaan fisik berbasis rumah, melakukan kompetisi pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja, serta terus meningkatkan sistem perlindungan medis dan kesehatan," katanya menjelaskan.

‎Dari sisi pengembangan karier, kata Yang Kai, pihaknya akan terus mengoptimalkan mekanisme insentif dan sistem pelatihan talenta secara komprehensif untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan profesional karyawan.

‎Kemudian, juga memilih karyawan lokal untuk menempati posisi manajemen, dengan melatih personel produksi dan manajemen di berbagai posisi untuk karyawan Indonesia, serta memberikan dukungan kuat dalam rangka mewujudkan lokalisasi bakat Indonesia.

‎‎Ia menegaskan, perusahaan akan terus memperdalam pembangunan terintegrasi lintas budaya, dengan penuh semangat mempromosikan pembangunan tim bakat dalam budaya berbasis internasional.

‎Lalu, juga menanamkan konsep "berorientasi pada SDM" dan "Perusahaan Kuat Karyawan Bertalenta" ke dalam fondasi pengembangan perusahaan.

‎‎"Kami juga memberikan jaminan yang kuat untuk penciptaan perusahaan benchmark dan pengembangan perusahaan yang berkualitas tinggi," ujar Yang Kai.

‎PT MPG merupakan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) asal Tiongkok yang berlokasi di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

‎PLTU tersebut memainkan peran vital sebagai salah satu pemasok utama listrik di wilayah Aceh dan menjadi penyuplai listrik untuk sebagian besar Provinsi Sumatera Utara. PLTU ini mengoperasikan dua unit berbahan bakar batu bara berkapasitas 2×225 MW.



Baca juga: PT MPG Aceh komitmen bangun budaya integritas dan tanggung jawab sosial

Pewarta: FB Anggoro/Aprizal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025