Banda Aceh, Aceh (ANTARA) - PT Meulaboh Power Generation (MPG) di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memainkan peran vital sebagai salah satu pemasok energi melalui pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x225 MW, yang menopang hampir setengah dari kebutuhan listrik di daerah berjuluk Tanah Rencong itu.

"PLTU MPG menyumbang sekitar 45 persen dari kebutuhan listrik yang disalurkan ke seluruh wilayah Aceh," kata General Manager MPG Liu Pengju di Nagan Raya, Aceh, Selasa.

Berdasarkan data PT PLN Unit Induk Distribusi Aceh, saat ini total listrik yang dihasilkan dari seluruh pembangkit yang ada di Aceh sebesar 1.014 MW dengan beban puncak mencapai 573 MW.

Baca juga: PT MPG Gelar Aksi Bersih Lingkungan, Dukung Transisi Hijau Indonesia

Meskipun masih menggunakan energi batu bara sebagai bahan bakar utama, PLTU MPG tercatat sebagai pembangkit listrik termal bersih (clean thermal power) yang berfokus pada keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan (greenfield) pertama milik perusahaan China Datang Corporation Ltd, yang dibangun di luar negeri.

Menurut Liu, dalam aspek lingkungan, MPG juga ikut menerapkan standar tinggi untuk pengelolaan limbah dan pengurangan emisi.

Pihaknya telah memperkuat pengelolaan limbah B3, serta mengumpulkan dan membuangnya secara teratur.

Data emisi seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikulat juga terhubung langsung ke sistem pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kami ikut membangun enam titik penyimpanan limbah B3 di area PLTU, menerapkan pemantauan emisi secara daring dan real-time, serta memastikan emisi udara dan air limbah tetap dalam batas standar nasional," ujarnya.

Sebagai bagian dari kontribusi terhadap energi hijau, Liu mengungkapkan bahwa perusahaan juga ikut membangun pembangkit listrik tenaga surya di dalam area PLTU yang berkapasitas 200 kW yang menghasilkan sekitar 293.500 kWh per tahun.

 

Integrasi budaya

Bukan hanya sekadar PLTU, perusahaan pembangkit listrik tenaga uap di ujung barat Aceh ini juga memainkan peran dalam mempromosikan integrasi budaya antara karyawan asal Tiongkok dan Indonesia.

Mereka menyediakan pelatihan bahasa untuk mendorong karyawan China dan Indonesia mempelajari bahasa satu sama lain dan mendorong rasa saling pengertian.

"Kami juga memberikan kesempatan bagi karyawan asal Indonesia yang berprestasi ke Tiongkok untuk belajar di perusahaan China Datang Corporation Ltd, di sana mereka juga bisa mengenal budaya," ujarnya.

Tak hanya itu, perusahaan juga berpartisipasi dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Saat hari besar tersebut, MPG menyumbangkan beras, minyak goreng, daging sapi, gula, dan kebutuhan sehari-hari lainnya kepada warga Desa Suak Puntong, serta memberikan paket bingkisan hari raya kepada karyawan Indonesia.

Perusahaan juga secara rutin mengadakan kegiatan budaya dan olahraga, seperti pertandingan bola voli, sepak bola, dan bulu tangkis.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan keakraban dan semangat kebersamaan di antara para karyawan yang berasal dari latar belakang agama dan budaya yang beragam.

"Karyawan Tionghoa dan Indonesia membentuk tim campuran untuk berpartisipasi, dalam rangka meningkatkan rasa kerja sama dan membangun kebersamaan untuk saling pengertian dan rasa hormat," katanya.

Dengan demikian, kehadiran MPG tidak hanya menerangi ribuan rumah tangga, tetapi juga turut mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PLTU MPG topang 45 persen kebutuhan listrik Aceh

Pewarta: FB Anggoro/Aprizal
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025