Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama PT Pema Global Energi (PGE) dan dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mulai membahas (kick off meeting) akuisisi seismik 3D di area Cunda-Jeuku kabupaten setempat seluas 120 kilometer persegi.

"Proses akuisisi direncanakan akan dimulai setelah parameter tes akuisisi seismik disepakati antar BPMA dan PGE," kata Deputi Operasi BPMA, Muhammad Mulyawan, di Banda Aceh, Rabu.

Kick off meeting teknis itu sendiri dihadiri oleh Deputi Operasi BPMA, Manajer Subsurface PGE, serta tim teknis lintas bidang dari BPMA dan PGE. Selain itu, perwakilan dari kontraktor pelaksana, Gelombang Survey Indonesia (GSI) dan Surveyor Indonesia (SI) juga mengikuti rapat tersebut.

Muhammad Mulyawan mengatakan, tujuan dari akuisisi seismik ini untuk pemenuhan komitmen eksplorasi tahun ketiga guna memahami lebih dalam potensi migas di bawah permukaan bumi. 

Rencana tersebut, kata dia, juga sebagai upaya menambah cadangan migas dan menjaga kelangsungan operasi produksi migas di wilayah kerja B yang dikelola saat ini.

Dirinya menegaskan, kegiatan seismik Cunda-Jeuku menjadi sangat krusial sebagai tahapan awal dalam menjaga keberlangsungan kegiatan hulu migas di Aceh.

Baca: BPMA sukseskan lifting 93 ribu barel kondensat dari WK Arun

Karena, hasil dari hulu migas ini dapat mendukung pembangunan dan meningkatkan perekonomian daerah, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat lokal.

Menurutnya, kolaborasi, transparansi dan koordinasi yang baik antara perusahaan serta masyarakat adalah kunci utama kegiatan ini berhasil, efektif dan efisien.

"PGE dan kontraktor pelaksana kegiatan harus berkomitmen untuk menjalankan proyek tersebut dengan penuh kehati-hatian, serta menaati peraturan setiap aspek yang terlibat," katanya.

Ia menambahkan, dalam kick off meeting tersebut, GSI dan SI menjelaskan bahwa akuisisi seismik seluas 120 km2 ini akan dilakukan tanpa menggunakan sumber eksplosif (dinamit) yang akan disubstitusi dengan teknologi vibroseis (sumber getar) ramah lingkungan. 

Tim teknis yang terlibat dalam kegiatan ini memastikan bahwa proses survei akan berjalan dengan memperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan masyarakat.

"Diperkirakan, akuisisi seismik di Aceh Utara ditargetkan dapat selesai pada Oktober 2025," demikian Muhammad Mulyawan.

Sebelumnya, BPMA dan PGE juga telah selesai melaksanakan akuisisi seismik di Aceh Utara pada area AOB dan Rayeu antara tahun 2022 hingga 2023. Kemudian, dilanjutkan dengan seismik 3D pada area AOB extension 2024 seluas 490 km2, semuanya berjalan sukses.

Baca: Temui Menteri ESDM, BPMA minta percepatan alih kelola migas Blok Rantau
 



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025