Aceh Barat (ANTARA) - Harga jual beras di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat sejak beberapa hari belakangan ini mengalami lonjakan harga jual mencapai Rp250 ribu per karung isi 15 kilogram.

“Naiknya harga jual beras ini karena pemilik kilang padi kesulitan memperoleh bahan baku gabah dari petani,” kata Irfan, seorang pedagang beras kepada ANTARA di Meulaboh, Kamis.

Irfan mengatakan kenaikan harga jual beras tersebut yaitu pada jenis beras premium yang mencapai Rp250 ribu per karung isi 15 kilogram, dari harga sebelumnya di harga Rp220 ribu hingga Rp230 ribu per karung isi 15 kilogram.

Baca juga: Pengoplosan beras rugikan negara Rp100 triliun, Prabowo perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung bertindak tegas

Kenaikan harga jual beras juga terjadi di jenis beras medium yang semula dijual Rp170 ribu hingga Rp180 ribu per karung isi 15 kilogram, kini naik menjadi Rp223 ribu per karung isi 15 kilogram.

“Rata-rata naiknya bervariasi mulai dari Rp20 ribu hingga Rp43 ribu per karung,” kata Irfan.

Ia mengatakan pedagang terpaksa menjual harga beras dengan harga tinggi, karena biaya tebus beras dari pemilik kilang atau pabrik padi juga mengalami kenaikan.

Meski mengalami kenaikan harga jual, Irfan mengaku permintaan beras jenis medium dan premium oleh masyarakat sampai saat ini masih stabil.

Mardi, warga Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat mengatakan kenaikan harga jual beras di kalangan pedagang, harus segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

“Pemerintah harus segera turun tangan, karena naiknya harga jual beras ini memberatkan masyarakat dan berbahaya,” katanya.

Menurutnya, naiknya harga beras sebagai kebutuhan pangan utama masyarakat tidak boleh dianggap sepele, karena hal itu menyangkut dengan kebutuhan pokok.

“Berat bagi kami masyarakat kalau harga beras tidak terkendali, apalagi naiknya harga beras ini terkesan suka hati yang punya barang,” katanya.

Ia mengatakan pemerintah harus melakukan berbagai upaya agar harga jual beras medium dan premium di masyarakat kembali ke harga normal dan terjangkau.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Aceh Barat, drh Kamarlisnur yang dikonfirmasi terpisah mengatakan naiknya harga jual beras terutama di toko/outlet/kios pangan komersil, dipicu oleh faktor terbatasnya serapan gabah oleh pengusaha beras.

“Akibat terbatasnya serapan beras ini menyebabkan harga gabah mengalami kenaikan, hal ini menyebabkan kenaikan harga beras medium di pasaran Kota Meulaboh,” katanya. 

Kamarlisnur mengatakan serapan gabah di kalangan petani selama ini didominasi oleh Perum Bulog.

Dia mengakui kenaikan harga jual beras medium di kabupaten Aceh Barat yang saat ini mencapai 15.300,-/kilogram dari harga eceran tertinggi di angka Rp13.100,-/kilogram atau mengalami kenaikan sekitar 16,7 persen di tingkat pedagang di Meulaboh, Aceh Barat.

Sebagai salah satu upaya melakukan stabilisasi harga beras, kata dia, pemerintah melalui Bapanas RI dengan menugaskan Perum Bulog untuk segera mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau disingkat Beras SPHP.


Baca juga: YAKC Aceh dorong reformasi perlindungan konsumen di tengah maraknya pengoplosan beras



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025