Aceh Barat libatkan petugas PKH rekrut calon siswa sekolah rakyat

Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat melibatkan petugas program keluarga harapan (PKH), guna melakukan pendataan terhadap calon peserta siswa Sekolah Rakyat di daerah setempat.

“Kita melibatkan petugas PKH, agar nantinya calon siswa yang belajar di sekolah rakyat benar-benar berasal dari keluarga miskin atau miskin ekstrem,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, Teuku Remi Ilham Putra kepada ANTARA di Meulaboh, Sabtu.

Ia menjelaskan, secara regulasi atau aturan yang ada, proses perekrutan calon siswa du sekolah rakyat memang melibatkan pilar petugas PKH karena calon siswa yang akan direktur, juga menggunakan data PKH.

Baca juga: Kepsek: Siswa Sekolah Rakyat antusias ikuti Kesamaptaan

Ada pun sasaran perekrutan calon siswa berasal dari desil satu sampai lima, atau sesuai dengan tingkatan kesejahteraan masyarakat.

Seperti diketahui, desil satu merupakan kelompok 10 persen terbawah dari masyarakat dalam hal tingkat kesejahteraan, yang dihitung secara nasional.

Dalam konteks bantuan sosial seperti PKH dan BPNT, desil 1 biasanya merupakan keluarga yang masuk dalam kategori sangat miskin atau miskin ekstrem, dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp800.000 per bulan.

Sedangkan desil lima dalam konteks pengelompokan ekonomi, khususnya dalam konteks data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan penyaluran bantuan sosial (bansos), menunjukkan kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan menengah ke bawah atau kelompok "pas-pasan".

Kelompok ini berada di atas kelompok miskin dan rentan miskin (desil 1-4), namun belum mencapai taraf ekonomi yang lebih mapan.

Warga melintasi Kompleks Panti Asuhan Suci Hati Meulaboh, yang saat ini digunakan sebagai Kantor Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat, Kamis (24/7/2025). Lokasi panti asuhan tersebut direncanakan digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat Rintisan yang akan direvitalisasi pada Agustus mendatang. (ANTARA/Teuku Dedi Iskandar)

Teuku Remi mengatakan proses belajar mengajar sekolah rakyat di Kabupaten Aceh Barat, direncanakan akan dimulai pada bulan September tahun ini.

Hal tersebut dilaksanakan setelah proses revitalisasi selesai dilaksanakan oleh Tim Kementerian PUPR Republik Indonesia, dengan lokasi Sekolah Rakyat Perintis berada di Kompleks Panti Asuhan Suci Hati Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Teuku Remi menjelaskan pemerintah daerah memilih Kompleks Panti Asuhan Suci Hati Meulaboh, yang saat ini digunakan untuk lokasi Kantor Dinas Sosial Kabupaten Aceh Barat karena di lokasi tersebut sudah memiliki banyak fasilitas.

Diantaranya sudah memiliki ruangan asrama, memiliki ruang belajar, aula, ruang makan, tempat ibadah, sarana olahraga, serta sejumlah sarana lain yang mendukung pelaksanaan Sekolah Rakyat Perintis atau rintisan.

Selain itu, lokasi sekolah tersebut juga berada du pusat kota dan telah pernah digunakan sebagai panti asuhan, sehingga sangat mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar para siswa nantinya.

Teuku Remi mengatakan nantinya panti asuhan tersebut hanya digunakan sementara waktu, sambil menunggu selesainya pelaksanaan pembangunan Sekolah Rakyat Kabupaten Aceh Barat, yang direncanakan akan di bangun di bekas Perumahan Nelayan, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.

Sedangkan untuk pembangunan sekolah tersebut, direncanakan akan dimulai pada tahun 2026 mendatang.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat tunjuk Panti Asuhan Suci Hati lokasi Sekolah Rakyat Rintisan