Aceh Barat (ANTARA) - Bupati Aceh Barat Tarmizi mengatakan surat yang ditandatangani pada akhir November 2025, menyatakan pemerintah daerah tidak mampu menangani bencana di daerah merupakan permintaan dari lembaga penanganan bencana.

“Surat itu (ketidakmampuan tangani bencana) diminta sebagai syarat dapat logistik bantuan dari BNPB,” kata Bupati Aceh Barat, Tarmizi di Aceh Barat, Senin.

Hal ini ia sampaikan pasca apel kesiapsiagaan dalam menghadapi kelangkaan BBM dan gas elpiji di Kabupaten Aceh Barat.

Tarmizi mengatakan surat tersebut diminta oleh lembaga penanganan bencana kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, sebagai syarat agar Kabupaten Aceh Barat mendapatkan bantuan logistik bagi korban banjir dari BNPB.

Tarmizi mengatakan surat yang diminta tersebut merupakan surat agar Aceh Barat menyatakan tidak sanggup mengatasi bencana alam banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 26 November 2025 lalu.

“Apabila Aceh Barat tidak kirim surat seperti yang diminta, maka tidak akan dapat bantuan dari BNPB,” kata Tarmizi.

Baca: Aksi borong dan timbun BBM di Aceh Barat sebabkan stok minyak di SPBU habis

Tarmizi mengatakan sesuai fakta yang ada, pemerintah daerah mampu menangani bencana di daerah setelah pihaknya bersama Forkompimda mengerahkan sejumlah personel guna membantu mengatasi bencana banjir bandang yang dialami oleh masyarakat di 10 kecamatan di Aceh Barat.

Bentuk penanganan yang telah dilakukan diantaranya seperti membersihkan jalan yang tertutup kayu dan lumpur, membersihkan fasilitas umum yang tertutup lumpur hingga menerobos kawasan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Sikundo, yang saat ini menyebabkan 40 KK di kawasan itu terkurung akibat kerusakan jalan pascabanjir bandang.

Tarmizi mengakui daerah bukan tidak mampu menangani bencana, namun pemerintah daerah tidak memperbaiki segala infrastruktur yang rusak akibat bencana alam.

Hingga saat ini, kata dia, jumlah kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam banjir bandang di Aceh Barat mencapai Rp203 miliar lebih, karena telah merusak berbagai sarana dan fasilitas umum seperti jalan, jembatan, jembatan gantung, aneka fasilitas umum serta ratusan rumah warga termasuk sekolah, pesantren dan lembaga pendidikan lainnya.

Tarmizi mengatakan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat saat ini juga terus berupaya mendistribusikan bantuan ke masyarakat yang terdampak bencana, termasuk telah mendirikan dapur umum di lokasi bencana guna membantu masyarakat mendapatkan pasokan makanan saat tanggap darurat.

“Bukan daerah tidak mampu menangani bencana, kalau untuk pembersihan lokasi banjir pengiriman bantuan kita mampu. Kalau memperbaiki kerusakan pasca bencana jelas tidak mampu, karena daerah tidak punya kemampuan anggaran sebesar itu, Rp203 miliar itu sangat besar,” kata Tarmizi.

Baca: Update Banjir Aceh, 261 unit rumah di Aceh Barat rusak akibat banjir



Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025