Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh memperingatkan hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah barat-utara Aceh hingga tiga hari ke depan.
Prakirawan BMKG Aceh Dedi di Banda Aceh, Senin, mengatakan cuaca ekstrem tersebut dipicu belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Aceh yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Barat.
“Selain itu, anomali suhu muka laut yang hangat di perairan Barat dan Utara Aceh meningkatkan potensi penguapan dan massa uap air sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Aceh,” katanya.
Dia menyebutkan, pada (17/2), hujan lebat diperkirakan terjadi di wilayah Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Gayo Lues. Selanjutnya, pada (18/2), diperkirakan hujan lebat akan melanda Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Simeulue.
Sementara itu, pada (19/2), hujan lebat diperkirakan terjadi di Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Gayo Lues, Simeulue, dan Aceh Tenggara.
Baca: BMKG: Cuaca panas di Aceh masih bisa picu karhutla
Dia juga menyampaikan sifat hujan di wilayah Aceh secara umum pada Februari diprakirakan dalam kategori atas normal, yakni curah hujannya lebih dari 115 persen.
Adapun daerah dengan kategori normal (curah hujan sekitar 85-115 persen) diprakirakan terjadi di daerah Aceh Jaya, Nagan Raya, Kota Subulussalam, Aceh Singkil dan Simeulue.
“Wilayah yang berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi (300-500 milimeter) terdapat pada wilayah Aceh Barat dan Nagan Raya,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Dedi mengimbau masyarakat di wilayah tersebut terutama di wilayah pegunungan agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama.
“Jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan, maka masyarakat disarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai,” katanya.
Baca: BMKG: Aceh diguyur hujan di atas normal sepanjang Februari
Pewarta: Nurul HasanahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025