Banda Aceh (ANTARA) - UN Women bekerja sama dengan Women Research Institute (WRI) mendorong kesetaraan gender dalam aksi perubahan iklim di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh lewat program Empower.

Senior Policy Advisor UN Women Poppy Ismalina di Banda Aceh, Rabu, mengatakan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada advokasi kebijakan, tetapi juga mendorong inklusi keuangan bagi perempuan pengusaha di tingkat ultra mikro agar dapat mengadopsi teknologi hijau.

“UN Women melakukan upaya di tingkat makro melalui advokasi kebijakan dan aksi berbasis komunitas untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam proses pengambilan kebijakan terkait perubahan iklim di Indonesia, termasuk Aceh,” katanya.

Baca juga: Pemkab Nagan Raya Aceh sosialisasi kesetaraan gender, ini tujuannya

Poppy menjelaskan bahwa saat ini program Empower di Aceh masih dalam tahap studi awal. Mereka sedang melakukan scoping study atau baseline study guna memahami sejauh mana aksi yang telah dilakukan oleh organisasi komunitas dan LSM dalam memperjuangkan kesetaraan gender dalam perubahan iklim.

“Studi ini bertujuan untuk mengukur tingkat inklusi keuangan bagi perempuan pengusaha di Aceh dalam mengadopsi teknologi hijau,” katanya.

Selain itu, studi tersebut juga bertujuan untuk melihat apakah terdapat kearifan lokal di Aceh yang dapat dijadikan model dalam penerapan teknologi hijau di sektor usaha perempuan.

UN Women dan WRI bekerja sama dengan Universitas Syiah Kuala dan berbagai LSM terkait di Aceh untuk menjalankan program Empower selama 15 bulan.

“Program ini berlangsung selama 15 bulan tahun ini, tetapi UN Women berkomitmen memperpanjang masa program hingga 2027 di Indonesia, termasuk di Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” katanya

Ia menambahkan bahwa program Empower ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Program serupa juga dijalankan di Filipina dan Vietnam tahun ini, serta sebelumnya di beberapa negara Asia Pasifik seperti Bangladesh dan India.

“Bagi Filipina, Vietnam, dan Indonesia ini yang pertama. Namun, program Empower ini di tingkat regional Asia Pasifik yang kedua kali kita jalankan,” katanya.

Sementara itu, Ketua Aceh Climate Change Initiative (ACCI) Suraiya Kamaruzzaman mengatakan bahwa ACCI akan bermitra dengan UN Women dan WRI dalam melaksanakan program Empower di Aceh yang fokus pada kebijakan responsif gender dalam menghadapi perubahan iklim dan transisi energi.

Suraiya menjelaskan berhubung program ini baru pertama kali dilaksanakan, mereka harus terlebih dahulu mengumpul baseline data untuk memahami konteks Aceh terkait perubahan iklim, energi terbarukan, dan isu gender.

“Data yang terkumpul akan digunakan untuk advokasi Rencana Aksi Daerah (RAD) terkait gender dan perubahan iklim, yang diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat dan pemerintah terhadap isu perubahan iklim,” katanya.

Baca juga: Srikandi BUMN: Kesetaraan gender lekat dengan kinerja perusahaan



Pewarta: Nurul Hasanah
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025