Blangpidie (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan membangun dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) untuk membantu Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mengatasi kekurangan daya, sehingga sering terjadi pemadaman bergilir.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Abdya Ikhsan di Blangpidie, Selasa mengatakan ada dua lokasi yang telah disiapkan untuk pembangunan PLTMH yang akan dikembangkan melalui pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dua tempat yang akan dikembangkan EBT tersebut yakni di hulu Sungai Krueng Beukah, tepatnya di Alu Batee Meugumbak, Kecamatan Blangpidie, dan di hulu sungai Krueng Manggeng di kawasan Lhok Batee Intan, Kecamatan Lembah Sabil.
Ikhsan menambahkan, kedua kecamatan tersebut memiliki potensi EBT yang cukup layak dijadikan pusat pengembangan PLTMH melalui tenaga air dengan daya masing-masing 40 Kw.
"Jadi, untuk Detail Engineering Design (DED) kedua lokasi rencana pengembangan energi listrik tenaga mirohidro itu sudah siap kita buat. Sekarang kita hanya tinggal menunggu tahap pembangunannya dari Pemerintah Pusat," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan energi listrik tenaga mirohidro yang kini sudah memiliki DED tersebut merupakan target dari Pemerintah Pusat yang nantinya akan bersinergi dengan Pemkab Abdya sebagai upaya membantu PLN dalam mengatasi kekurangan daya.
Selain dapat menambah daya listrik yang sudah ada, lanjutnya, pengembangan energi listrik tenaga mirohidro melalui EBT tersebut juga termasuk untuk perluasan pemukiman baru di Kabupaten Abdya.
"Jika pengembangan pembangkit listrik tenaga air ini sudah kita lakukan, tentu dua kawasan tersebut akan menjadi maju, karena masyarakat sudah mau mendirikan rumah, apalagi sudah memiliki penerangan dengan biaya murah," ujarnya.
Selain di kawasan Sungai Krueng Beukah dan Sungai Krueng Manggeng, lanjutnya, di Kabupaten Abdya juga terdapat potensi EBT tenaga air yang cukup besar mencapai 40 MW di hulu Sungai Krueng Babahrot.
"Potensi EBT di Sungai Babahrot ini cukup besar bedasarkan hasil surve beberapa waktu lalu. Sudah banyak investor yang berkeinginan untuk mengembangkan EBT di sungai ini termasuk investor dari Tiongkok," katanya.
Ikhsan mengaku para investor yang ingin berinvestasi EBT di Abdya akan dipermudah dalam mengurus semua perizinan, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten termasuk memfasilitasi pengurusan lahan yang akan dijadikan EBT.
"Kalau potensi listrik EBT seperti solarcell dan energi panas bumi tidak ada di Abdya ini, sedangkan energi angin belum kita coba. Jadi, kita hanya fokus pada tenaga air dulu karena memiliki potensi yang sangat bagus," demikian Ikhsan.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Abdya Ikhsan di Blangpidie, Selasa mengatakan ada dua lokasi yang telah disiapkan untuk pembangunan PLTMH yang akan dikembangkan melalui pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).
Dua tempat yang akan dikembangkan EBT tersebut yakni di hulu Sungai Krueng Beukah, tepatnya di Alu Batee Meugumbak, Kecamatan Blangpidie, dan di hulu sungai Krueng Manggeng di kawasan Lhok Batee Intan, Kecamatan Lembah Sabil.
Ikhsan menambahkan, kedua kecamatan tersebut memiliki potensi EBT yang cukup layak dijadikan pusat pengembangan PLTMH melalui tenaga air dengan daya masing-masing 40 Kw.
"Jadi, untuk Detail Engineering Design (DED) kedua lokasi rencana pengembangan energi listrik tenaga mirohidro itu sudah siap kita buat. Sekarang kita hanya tinggal menunggu tahap pembangunannya dari Pemerintah Pusat," katanya.
Ia mengatakan, pengembangan energi listrik tenaga mirohidro yang kini sudah memiliki DED tersebut merupakan target dari Pemerintah Pusat yang nantinya akan bersinergi dengan Pemkab Abdya sebagai upaya membantu PLN dalam mengatasi kekurangan daya.
Selain dapat menambah daya listrik yang sudah ada, lanjutnya, pengembangan energi listrik tenaga mirohidro melalui EBT tersebut juga termasuk untuk perluasan pemukiman baru di Kabupaten Abdya.
"Jika pengembangan pembangkit listrik tenaga air ini sudah kita lakukan, tentu dua kawasan tersebut akan menjadi maju, karena masyarakat sudah mau mendirikan rumah, apalagi sudah memiliki penerangan dengan biaya murah," ujarnya.
Selain di kawasan Sungai Krueng Beukah dan Sungai Krueng Manggeng, lanjutnya, di Kabupaten Abdya juga terdapat potensi EBT tenaga air yang cukup besar mencapai 40 MW di hulu Sungai Krueng Babahrot.
"Potensi EBT di Sungai Babahrot ini cukup besar bedasarkan hasil surve beberapa waktu lalu. Sudah banyak investor yang berkeinginan untuk mengembangkan EBT di sungai ini termasuk investor dari Tiongkok," katanya.
Ikhsan mengaku para investor yang ingin berinvestasi EBT di Abdya akan dipermudah dalam mengurus semua perizinan, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten termasuk memfasilitasi pengurusan lahan yang akan dijadikan EBT.
"Kalau potensi listrik EBT seperti solarcell dan energi panas bumi tidak ada di Abdya ini, sedangkan energi angin belum kita coba. Jadi, kita hanya fokus pada tenaga air dulu karena memiliki potensi yang sangat bagus," demikian Ikhsan.
Pewarta: Pewarta : SuprianUploader : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025