Banda Aceh, 9/9 (Antaraaceh) -  Puluhan murid sekolah dasar di Kecamatan Teupah Barat Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh dibekali pelatihan sebagai petugas pertolongan  pertama kebencanaan.

"Pelatihan ini memperkuat pemahaman, dan ketrampilan peserta tentang pertolongan pertama, mengatasi pendarahan, shock, cedera, luka bakar dan pemindahan penderita," kata Koordinator Program Pendidikan Kebencanaan Dinas Pendidikan Aceh Faisal Ilyas yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.

Siswa yang dilatih nantinya diharapkan  mampu menangani teman sebayanya bila terjadi kecelakaan akibat bencana alam dengan memiliki keterampilan tentang praktik pertolongan pertama, kata dia menjelaska.

Hal tersebut  penting dalam rangka penguatan peran Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan kelompok ekstrakurikuler menuju sekolah siaga bencana pada masa yang akan datang.

"Kegiatan itu merupakan rangkaian program pendidikan kebencanaan atau disebut juga Sekolah Siaga Bencana ditujukan untuk 10 sekolah tingkat dasar yang berada di kawasan rawan bencana, difokuskan pada Kecamatan Teupah Barat dan Simeulue Tengah," kata Faisal Ilyas.

"Kami diajarkan cara menangani luka, mimisan, pingsan, tapi kami belum bisa melakukan, perlu di ulang lagi, agar kami bisa praktekkan disekolah nanti," kata siswa kelas V SDN 08 Teupah Barat.

Sementara guru kelas SDN III Teupah
Barat, Tetti Kamila mengatakan lingkungan mengajarkan kepada warga, kalau ada gempa kuat, smong (tsunami) secara otomatis mereka menjauh dari laut, pengalaman ini menjadi pengetahuan bersama warga Simeulue, karena keadaan alamnya yang berdekatan dengan laut.

"Kalau disekolah smong diceritakan pada saat proses pembelajaran , misalnya tanda-tanda smong, air laut surut, dan umumnya siswa mengetahui dari lingkungan keluarganya," katanya menjelaskan.

Sementara itu,Penanggung jawab program pendidikan kebencanaan Dinas Pendidikan Aceh, Muksalmina menegaskan bahwa kegiatan yang diikuti 40 guru dari 10 SD di Kecamatan Teupah Barat dan Simeulue Tengah, termasuk daerah rawan bencana.

Kegiatan itu dimaksudkan untuk pengetahuan dan praktek penerapan desain media pembelajaran, gagasan desain, cara penyajian yang akan meningkatkan kualitas media pembelajaran menjadi lebih baik dan menarik.
"
Peserta diajak membuat alat peraga alarm gempa. Alat tersebut cukup sederhana dan murah, tapi sangat bermanfaat dengan kondisi Simeulue yang dekat sekali dengan bencana tersebut," katanya menambahkan.

Pewarta : Azhari


Editor : Salahuddin Wahid
COPYRIGHT © ANTARA 2025