Nagan Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh menegaskan hingga pekan kedua Juli 2025 sebanyak 102 calon siswa dari berbagai kecamatan di daerah setempat telah siap belajar di program sekolah rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah, 102 orang calon siswa ini siap belajar di jenjang pendidikan SMP hingga SMA," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Zulkifli kepada ANTARA di Suka Makmue, Rabu.
Ia menyebutkan 102 calon siswa tersebut nantinya akan terus bertambah, seiring dengan upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, untuk memberikan program pendidikan gratis melalui sekolah rakyat yang akan dibangun di Kabupaten Nagan Raya Aceh.
Saat ini, kata Zulkifli, pemerintah daerah juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, agar mendaftarkan diri untuk bergabung dalam program sekolah rakyat.
Zulkifli mengatakan sekolah rakyat merupakan sekolah gratis dengan konsep asrama, yang diperuntukkan secara khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Ada pun jenjang pendidikan di sekolah rakyat di mulai dari jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA).
"Nantinya seluruh siswa di sekolah rakyat akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapatkan penguatan pendidikan karakter pada malam hari," kata Zulkifli.
Menurutnya, program sekolah rakyat merupakan implementasi langsung dari gagasan Presiden Prabowo Subianto, dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Meski menggunakan kurikulum nasional yang sama dengan sekolah umum, kata dia, sekolah rakyat menawarkan pendekatan dan sistem penanganan yang berbeda, khususnya dalam memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Zulkifli menyebutkan hingga saat ini, Pemkab Nagan Raya Aceh juga telah menyiapkan lahan seluas delapan hektare berlokasi di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Kabupaten Nagan Raya, guna mendukung pembangunan aneka fasilitas sekolah rakyat di daerah setempat.
Baca juga: Asa anak nelayan di ujung negeri lewat sekolah rakyat
Pewarta: Teuku Dedi IskandarEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025