Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala (USK) berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis pengetahuan dan kearifan lokal.

"Perubahan iklim, urbanisasi cepat, dan ketimpangan sosial menuntut solusi yang holistik. Teknologi saja tidak cukup," kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela International Conference on Sustainable and Harmonious Architecture, Planning & Environment (I-SHAPE) 2025 di Aula Landmark BSI, Banda Aceh.

Ia menjelaskan USK ingin memadukan inovasi dengan nilai-nilai budaya dan partisipasi masyarakat agar pembangunan kota tetap manusiawi dan berkelanjutan.

Rektor mengatakan Aceh memiliki nilai-nilai resiliensi yang kuat pasca-tsunami 2004. Di mana kearifan lokal dan adat istiadat Aceh yang menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan lingkungan binaan menjadi pondasi penting dalam menciptakan kota yang tangguh dan harmonis.

Baca: USK terapkan "smart feeder" terintegrasi akuaponik untuk dukung ketahanan pangan kota

“Hasil konferensi ini akan diterbitkan dalam prosiding dan jurnal terindeks Scopus serta jurnal nasional terindeks, sebagai wujud kontribusi nyata USK terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global," katanya.

Konferensi internasional mengusung tema “Bringing Local Wisdom, Technology, and Sustainability in Architecture and Urban–Regional Planning for Resilient Environments.

Ketua Komite Pelaksana, Dr Evalina menyebutkan I-SHAPE 2025 diikuti sekitar 121 peserta yang mengirimkan abstrak, dengan 90 peserta melakukan presentasi, baik secara luring 40 persen maupun daring 60 persen.

Adapun peserta berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Inggris, Kanada, Australia, Jerman dan Oman.

Menurutnya penyelenggaraan I-SHAPE 2025 bertujuan mendeseminasikan perkembangan riset yang dilakukan oleh para peneliti USK, sekaligus menjadi wadah pertukaran ilmu dan pengalaman antara akademisi, peneliti, serta praktisi dari berbagai negara.

“Kami ingin melihat sejauh mana perkembangan ilmu pengetahuan di bidang arsitektur dan perencanaan dalam merespons isu-isu global seperti perubahan iklim dan kebencanaan, yang juga sangat relevan dengan kondisi kota kita di Banda Aceh,” katanya.

Baca: Inovasi semir sepatu ramah lingkungan dari biji karet mahasiswa USK lolos semifinal KBMK 2025



Pewarta: M Ifdhal
Editor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025