Banda Aceh (ANTARA) - Tim Kementerian Agama (Kemenag) RI mulai melakukan survei dan peninjauan awal terhadap kesiapan Aceh yang telah mengajukan diri sebagai calon tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tahun 2028.
"Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari proposal pemerintah Aceh yang telah diserahkan dalam Rakornas Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) pada 11 Oktober lalu," kata Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, Zahrol Fajri, di Banda Aceh, Jumat.
Dirinya menjelaskan, tim survei dari Kemenag RI ini segera meninjau sejumlah lokasi yang diusulkan sebagai venue utama pelaksanaan MTQ Nasional 2028.
Rencananya, terdapat enam lokasi yang ditunjukkan, yaitu Stadion Harian Bangsa, Masjid Raya Baiturrahman, Lapangan Blang Padang, Balai Meuseuraya, Taman Ratu Safiatuddin, serta dua kampus besar di Banda Aceh yakni UIN Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala.
Sementara itu, Sekda Aceh, M Nasir menyebutkan bahwa pencalonan Aceh sebagai tuan rumah MTQ Nasional 2028 merupakan tindak lanjut arahan langsung Gubernur Aceh Muzakir Manaf.
“Beberapa bulan lalu, saya dipanggil oleh Gubernur dan beliau menegaskan agar Aceh berupaya menjadi tuan rumah MTQ nasional. Proposalnya sudah resmi kita ajukan,” ujarnya.
Ia menambahkan, kesuksesan Aceh menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 Aceh–Sumut menjadi bukti nyata bahwa Aceh mampu menyelenggarakan event nasional berskala besar.
“PON kemarin berjalan sukses dan menjadi pembuktian bahwa Aceh aman, nyaman, dan siap menjadi tuan rumah event nasional. MTQ Nasional akan menjadi momentum berikutnya untuk menunjukkan Aceh yang damai dan religius,” katanya.
Baca: Aceh ajukan jadi tuan rumah MTQ Nasional 2028, ini lokasi dipersiapkan
Sekda juga menegaskan bahwa seluruh unsur masyarakat Aceh memberikan dukungan penuh terhadap pencalonan ini tuan rumah MTQ nasional 2028 mendatang.
“Kita sudah mendapat dukungan dari Wali Nanggroe, MPU, DPRA, Forkopimda, tokoh agama, dan seluruh masyarakat Aceh. Ini bukan hanya keinginan pemerintah, tapi keinginan kolektif masyarakat Aceh,” ujarnya.
Karena itu, diharapkan kepada Kementerian Agama RI dapat memberikan kepercayaan kepada Aceh untuk menjadi tuan rumah MTQ nasional 2028.
“Masyarakat Aceh sangat berkeinginan. Apapun persyaratan akan kami penuhi. Kami ingin menunjukkan bahwa Aceh tidak hanya religius, tetapi juga siap dan aman untuk menyambut seluruh kafilah dari penjuru Indonesia,” tegas M Nasir.
Dalam kesempatan ini,Ketua Tim Kemenag RI, Dr Ahmad Rizal Rangkuti menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari surat resmi Gubernur Aceh dan persiapan audiensi dengan Menteri Agama RI.
“Kami diminta meninjau langsung untuk memastikan kesiapan Aceh, baik dari sisi venue, akomodasi, maupun transportasi,” katanya.
Ia menuturkan, beberapa provinsi lain juga telah menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah MTQ nasional 2028. Namun, hingga saat ini baru pemerintah Aceh yang secara resmi mengirim surat pengajuan dan proposal lengkap.
"Kami harap proses penetapan bisa segera dilakukan sehingga di awal tahun 2026 sudah keluar keputusan resmi tuan rumah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Rizal menilai bahwa secara historis dan kultural, Aceh memiliki nilai strategis untuk menjadi tuan rumah MTQ nasional 2028.
“Terakhir kali Aceh menjadi tuan rumah MTQ nasional adalah pada 1981. Dari sisi sejarah dan karakter masyarakatnya, Aceh sangat layak menjadi prioritas,” demikian Ahmad Rizal.
Baca: Pemerintah Aceh targetkan jadi tuan rumah MTQ Nasional 2028
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025