Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Besar, Saifuddin meminta agar para santri di daerah setempat harus mulai memanfaatkan dunia digital sebagai ladang dakwah baru di era modern.
“Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” kata Saifuddin, di Aceh Besar, Rabu.
Pernyataan itu disampaikan Saifuddin di sela-sela pembacaan sambutan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam apel peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Lapangan Pesantren Oemar Diyan Islamic Boarding School, Indrapuri, Aceh Besar.
Dirinya mengatakan, hari santri ini harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia untuk berperan aktif di berbagai bidang, termasuk teknologi dan sains.
Santri, harus menjadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Serta perlu menjaga tradisi pesantren yang luhur, dengan tetap terbuka terhadap inovasi zaman.
“Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, ke dunia kerja, ke ranah internasional. Tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar penonton,” ujarnya.
Baca: Kemenag: MBG sudah sasar 70 madrasah di Aceh Besar, tidak ada pelajar keracunan
Ibarat pepatah, kata Yahwa, barangsiapa yang menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Karena itu, para santri diharapkan untuk terus menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, menjaga akhlak, menghormati guru dan kiai, serta menumbuhkan cinta tanah air.
“Dari tangan para santri lah masa depan Indonesia akan ditulis,” katanya.
Selain itu, Saifuddin juga menuturkan bahwa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dilahirkan sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan negara terhadap lembaga pendidikan khas Indonesia tersebut.
“Negara tidak menutup mata terhadap jasa besar pesantren. Negara berhutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” ujarnya.
Disisi lain, dirinya juga mengapresiasi berbagai program pemerintah yang kini melibatkan pesantren, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang dinilai sebagai langkah bersejarah karena untuk pertama kalinya santri di berbagai daerah mendapatkan layanan kesehatan gratis secara massal.
Saifuddin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan dan program yang membawa dampak positif bagi pesantren dan santri di seluruh Indonesia.
“Semoga Bapak Presiden selalu diberi kesehatan, kekuatan, serta kemudahan dalam memimpin Indonesia menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban,” demikian Saifuddin.
Baca: Kemenag Aceh Besar dorong tanah wakaf dikelola jadi aset produktif
Pewarta: Rahmat FajriEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025