Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah pusat melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menurunkan tim untuk meninjau lokasi rencana pembangunan terowongan di kawasan gunung Geurutee wilayah barat Aceh, langkah ini sebagai tindak lanjut usulan Gubernur Aceh beberapa waktu lalu.
"Sekembali dari kunjungan, tim ini akan melakukan diskusi guna menyiapkan langkah-langkah percepatan pembangunan terowongan Geurutee," kata Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi dalam keterangannya, di Banda Aceh, Selasa.
Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem telah menyerahkan dokumen usulan pembangunan terowongan gunung Geurutee kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy dalam pertemuan di Meuligoe Gubernur Aceh pada Rabu (9/7) lalu.
Baca juga: Bupati Abdya dukung langkah Mualem suarakan pembangunan terowongan Geurutee
Mawardi menyampaikan, peninjauan tim Bappenas yang berlangsung pada Senin (20/10) di gunung Paro, Kulu dan Geurutee (Perbatasan Aceh Besar - Aceh Jaya) ini menjadi sinyal kuat kolaborasi pemerintah pusat dan Aceh terhadap pembangunan infrastruktur strategis tersebut.
Di mana, pemerintah berkomitmen melaksanakan pembangunan terowongan di gunung Geurutee serta perbaikan geometrik ruas gunung Paro dan Kulu secara paralel.
Mawardi menjelaskan, berdasarkan keterangan ketua tim dari Bappenas, dalam waktu dekat melalui Kementerian Pekerjaan Umum segera dilaksanakan kajian teknis percepatan pembangunan terowongan dan perbaikan geometrik tersebut.
Ia menuturkan, usulan pembangunan Geurutee oleh Gubernur Aceh ini didasarkan pada tingginya angka kecelakaan di kawasan tersebut. Karena itu, pembangunan terowongan dinilai menjadi kebutuhan mendesak.
Bukan hanya untuk alasan keselamatan, tetapi juga sebagai pemerataan ekonomi serta konektivitas antar wilayah, sejalan dengan visi pembangunan nasional dan asta cita Presiden Prabowo Subianto.
“Dengan terowongan, waktu tempuh antar wilayah akan berkurang signifikan, biaya logistik menurun, serta mobilitas barang dan jasa menjadi lebih efisien,” tegas Mawardi.
Sementara itu, Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Heri Yugiantoro menyatakan pihaknya bakal menindaklanjuti tahapan teknis sesuai hasil koordinasi bersama pemerintah pusat dan pemerintah Aceh.
“Tentu kajian akan dilakukan untuk mendapat konstruksi yang ideal, berkualitas dan efisien, agar desain terowongan yang akan dibangun nantinya memenuhi standar keamanan tinggi, sekaligus memberikan nilai manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran terowongan akan mendampak ke waktu tempuh dari Banda Aceh ke Aceh Jaya. Di mana, segmen jalan Paro-Kulu dari jarak tempuh awal sepanjang 13 km lebih nantinya bisa menjadi enam km.
"Sedangkan untuk segmen terowongan Geurutee, dari jarak tempuh delapan km lebih akan menjadi 2,7 km," demikian Heri Yugiantoro.
Selain meninjau aspek teknis, tim Bappenas juga membahas skema pembiayaan proyek, yang akan segera dikonsultasikan dengan pimpinan di Jakarta.
Sejumlah opsi tengah dipertimbangkan yaitu seperti pembiayaan melalui pinjaman luar negeri, skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) maupun APBN murni.
Baca juga: Gubernur Aceh serahkan dokumen pembangunan terowongan Geurutee ke Menteri PPN
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025