Aceh Utara (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara menerima rujukan dua pasien anak yang mengalami gejala diduga keracunan makanan, usai menyantap Makanan Gizi Gratis (MBG) di SDN 6 Matangkuli kabupaten setempat.
Dugaan keracunan ini sendiri terjadi pada Senin (29/9), usai mengkonsumsi MBG, para siswa mengalami sakit perut hebat dan muntah. Keduanya kemudian dibawa ke Puskesmas Matangkuli untuk mendapatkan pertolongan pertama, dan menginap semalam di Puskesmas.
Saat ditemui Antara pada Kamis (2/10), Humas RSUCM Aceh Utara, dr Harry Laksamana menjelaskan, kedua korban yaitu SN (12) dan AA (11) dirujuk oleh Puskesmas Matangkuli pada 30 September kemarin.
“Setiba di sini kondisinya pingsan karena lemas, keluhannya muntah, pusing, mual, diare dan demam. Kita segera beri penanganan cepat, karena kondisi keduanya sudah lemas sekali,” kata dr Harry.
Baca juga: Kemenag: MBG sudah sasar 70 madrasah di Aceh Besar, tidak ada pelajar keracunan
Menurut diagnosa RSUCM, kedua korban mengalami keracunan makanan. Setelah dilakukan perawatan intensif yang dilakukan oleh tim perawat dan dokter spesialis anak, kondisi keduanya saat ini berangsur membaik.
“Sekarang masih dalam observasi, sudah mendingan karena sudah tidak demam dan sudah mau makan,” ujarnya.
Harry menyebutkan, faktor dari penyebab keracunan makanan bisa melalui zat-zat yang tidak higienis atau tidak bersih, atau kondisi tubuh korban sedang tidak sehat, dan bisa jadi ada gangguan pencernaan maupun alergi zat tertentu.
“Ini yang sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu sebelum pemberian makanan secara massal, harus mengetahui kondisi anak sebelum memberikan makanan tertentu,” kata dr Harry.
Baca juga: Polres Aceh Barat meluncurkan layanan makanan bergizi gratis
Pewarta: Try VannyEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025