Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh, Muhammad Rizal menegaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengawasan, pembinaan, dan peneguran langsung terhadap pelanggaran busana Islami di berbagai lokasi di kota setempat.

“Selama ini Satpol PP/WH Kota Banda Aceh terus melakukan pengawasan di berbagai lokasi," kata Muhammad Rizal, di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan ini disampaikan Muhammad Rizal menanggapi sorotan publik terkait fenomena maraknya pria bercelana pendek di ruang publik Banda Aceh dalam beberapa waktu belakangan ini.


Baca juga: Pemkab Aceh Besar minta pengusaha reklame urus izin
 

M Rizal menyampaikan, pihaknya tidak pernah berhenti menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam menegakkan Qanun Syariat Islam, khususnya yang berkaitan dengan adab dan etika berpakaian Islami di ruang publik.

"Tidak hanya mengawasi, petugas kami juga turut memberikan peringatan serta pembinaan secara langsung face to face kepada siapa pun yang kedapatan tidak berbusana Islami ketika beraktivitas di tempat umum," ujarnya.

Bahkan, kata Rizal, untuk memaksimalkan penyampaian informasi mengenai ketentuan berbusana Islam. Pihaknya, juga rutin didampingi oleh Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh, MPU Kota Banda Aceh, DAI Perkotaan dan Muhtasib Gampong.

Rizal melanjutkan, pendekatan yang dilakukan tidak semata-mata bersifat represif, melainkan juga edukatif dan persuasif, agar masyarakat memahami serta menumbuhkan kesadaran untuk berpakaian sesuai tuntunan syariat Islam.

M Rizal menjelaskan, pengawasan terus dilakukan secara rutin di berbagai titik strategis seperti kawasan wisata, ruang publik, jalan protokol, seputar kampus hingga area olahraga.

Untuk mendapatkan hasil maksimal, Satpol PP/WH Kota Banda Aceh juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti pengelola Blang Padang, Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, serta pihak rektorat kampus Universitas Syiah Kuala dalam upaya memastikan agar seluruh kegiatan masyarakat dan mahasiswa di tempat-tempat tersebut tetap berlangsung sesuai nilai-nilai syariat Islam.

“Kami terus berkolaborasi dengan pengelola kawasan publik dan berbagai elemen masyarakat. Ini penting agar penerapan Qanun Syariat Islam tetap bisa berjalan meski Satpol PP/WH tidak sedang tidak berada di lokasi tersebut,” katanya.

Selain itu, dirinya menegaskan bahwa keberhasilan penerapan Syariat Islam di Banda Aceh membutuhkan dukungan dan tanggung jawab bersama dari seluruh elemen masyarakat, tidak hanya dari aparat penegak qanun.

Kedepannya, Satpol PP/WH Kota Banda Aceh terus berkomitmen untuk terus menyesuaikan pola pengawasan agar lebih efektif dan terasa dampaknya di masyarakat.

“Kami akan terus melakukan evaluasi terhadap pola pengawasan dan pembinaan agar semakin efektif. Kedepan, kami juga akan memperkuat kerja sama lintas sektor agar lahir terobosan baru dalam pengawasan Syariat Islam, khususnya dalam hal pembinaan busana Islami,” tegasnya.

Dirinya berharap agar masyarakat tidak menilai penegakan syariat Islam hanya dari kegiatan razia semata, karena pengawasan dan pembinaan lapangan terus berjalan dengan pendekatan edukatif, preventif, dan persuasif.

“Mungkin masyarakat tidak selalu melihat kegiatan kami karena tidak semua dilakukan dalam bentuk operasi besar. Namun, setiap hari petugas kami turun langsung, menegur, membina, dan mengedukasi masyarakat secara santun," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Rizal mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak, terutama para ulama, tokoh masyarakat, dan warga Banda Aceh yang terus menunjukkan kepedulian terhadap pelaksanaan syariat Islam di kota ini.

“Kami mengucapkan terima kasih atas masukan dan kepedulian yang ditunjukkan oleh berbagai pihak terhadap pelaksanaan Syariat Islam di Banda Aceh. Kepedulian setiap pihak merupakan bahan bakar bagi kami dalam menjalankan tugas-tugas pengawasan Syariat Islam di lapangan,” demikian M Rizal.


Baca juga: WH buru lansia penyedia tempat prostitusi di Aceh Barat



Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025