Banda Aceh (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Banda Aceh memperkuat sinergitas dan kolaborasi kelembagaan dalam mengawasi pemilu di ibu kota Provinsi Aceh.

Ketua Bawaslu Kota Banda Aceh Ely Safrida di Banda Aceh, Senin, mengatakan pihaknya tidak bisa bekerja sendiri, tetapi harus melibatkan seluruh elemen dalam mengawasi pemilu.

"Kami terus memperkuat sinergitas kelembagaan dalam pengawasan pemilu. Kami tidak bisa mengawasi sendiri, tetapi juga harus melibatkan peran serta kelembagaan dan masyarakat," katanya.

Menurut dia, banyak persoalan dalam penyelenggaraan pemilu. Pemilu merupakan agenda demokrasi yang dilaksanakan secara berkala, memiliki wakil-wakil rakyat di lembaga legislatif maupun presiden dan kepala daerah.

Baca juga: Panwaslih Aceh Barat tunggu arahan Bawaslu terkait putusan DKPP

Bawaslu Kota Banda Aceh yang merupakan bagian dari lembaga pengawas pemilu secara nasional memiliki tanggung jawab dalam setiap proses pemilu agar berjalan sesuai peraturan perundang-undangan serta adil transparan dan partisipatif.

"Pemilu pada 2024 menyisakan banyak catatan penting. Ada capaian yang patut diapresiasi dan tidak sedikit tantangan yang harus dijawab bersama. Di sinilah pentingnya sinergitas dan kolaborasi pengawasan pemilu," kara Ely Safrida.

Sinergi dan kolaborasi tersebut, kata dia, tidak hanya dengan instansi pemerintah, tetapi juga lembaga sipil masyarakat, akademi, media, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.

"Sinergitas dan kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipatif para pihak dalam mengawasi pemilu, sehingga terwujud pemilu atau pesta demokrasi rakyat yang berkualitas," kata Ely Safrida.

Selain memperkuat sinergitas dan kolaborasi kelembagaan, kata dia, Bawaslu Kota Banda Aceh juga terus berupaya memperkuat kesadaran dan pemberdayaan masyarakat dalam demokrasi.

Masyarakat selama ini hanya menjadi objek suara, tetapi bagaimana membangun kesadaran agar masyarakat memahami pemilu itu penting, sehingga tidak menjadi korban dari kepentingan pesta demokrasi.

"Persoalan dari pemilu sekarang ini adalah maraknya politik uang. Kami berharap dengan adanya penguatan sinergitas dan kolaborasi kelembagaan ini, dapat mencerdaskan masyarakat, terutama tidak lagi terlibat politik uang," kata Ely Safrida.


Baca juga: Mahkamah Konstitusi putuskan PSU satu TPS di Pilwalkot Sabang



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025