Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Provinsi Aceh, mendorong Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengembangkan dan mengelola wakaf produktif, sehingga hasilnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Wakil Bupati Pidie Alzizi di Pidie, Senin, mengatakan Kabupaten Pidie memiliki potensi wakaf yang besar. Potensi tersebut jika dikelola dan kembang menjadi hal produktif tentu berdampak pada perekonomian masyarakat.

"Kami berharap dan mendorong BWI Kabupaten Pidie mengembangkan pengelolaan wakaf di daerah ini agar menjadi produktif yang hasilnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," katanya.


Baca juga: Kejari dan Kemenag Aceh Besar serahkan 80 sertifikat tanah wakaf kepada nazir
 

Pernyataan tersebut disampaikan Alzizi pada pelantikan pengurus Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Pidie periode 2025-2028. Kepengurusan organisasi tersebut diketuai Abdullah AR

Alzizi mengatakan wakaf merupakan instrumen penting dalam Islam serta memberi dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat. Sejak masa Rasulullah SAW hingga kini, wakaf menjadi pilar penguatan pendidikan, kesehatan, dakwah, maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Wakaf apabila dikelola dengan baik dan dikembangkan menjadi hal produktif dapat menjadi elemen penting dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, kami terus mendorong BWI dapat mengelola dan memelihara amanah wakif atau pemberi wakaf," katanya.

Alzaizi menyebutkan potensi wakaf di Kabupaten Pidie di antara tanah, masjid, meunasah, dayah maupun aset lainnya. Semua potensi wakf tersebut dapat dikelola secara produktif, sehingga memberikan pendapatan secara ekonomi.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah mengharapkan BWI Kabupaten Pidie dapat menginventarisasi dan melindungi semua aset wakaf tersebut agar fungsinya tetap terjaga. Serta menjadikannya untuk hal produktif untuk kepentingan masyarakat.

"Hal-hal produktif yang dihasilkan aset wakaf tersebut dapat digunakan untuk pendidikan, layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi hingga pengentasan kemiskinan masyarakat," kata Alzizi.

Sementara itu, Ketua BWI Aceh Fauzi Saleh mengatakan pentingnya membangun paradigma baru dalam pengelolaan wakaf, khususnya wakaf produktif yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

"Tentunya dengan tata kelola yang baik, wakaf dapat menjadi instrumen besar dalam membangun peradaban dan kemaslahatan umat," kata Fauzi Saleh.

Baca juga: Wakil Gubernur Aceh temui MUI bahas soal status tanah wakaf Blang Padang



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025