Pemkab Aceh Barat beri pelatihan kerja pembuatan tempe bagi 35 warga terpencil

Aceh Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi memberikan pelatihan kerja berupa pembuatan tempe, bagi 35 masyarakat di kawasan terpencil Desa Simpang Teumarom, Kecamatan Woyla Barat.

“Pemberian pelatihan kerja ini sebagai upaya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat di daerah terpencil,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Barat, Mulyani kepada ANTARA di Aceh Barat, Selasa.

Menurutnya, pelatihan kerja yang dilaksanakan tersebut akan berlangsung selama satu pekan , sejak Senin sampai Sabtu (5-10/5) mendatang dengan instruktur terlatih dari instansi terkait.

Baca juga: Pemkab Aceh Barat surati 321 keuchik tunda pengadaan buku perpustakaan

Ada pun peserta dalam pelatihan kerja pembuatan tempe tersebut terdiri dari masyarakat terpencil di Desa Simpang Teumarom, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat.

Mulyani mengatakan pemberian pelatihan kerja bagi masyarakat, sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, agar dapat menghasilkan pendapatan sehari-hari.

Selain itu, dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat, sebagai upaya meningkatkan perekonomian keluarga dan potensi desa.

Ia menyebutkan, Desa Simpang Teumarom, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kawasan eks transmigrasi yang selama ini memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat.

Selain dapat menghasilkan aneka hasil palawija dan pertanian, desa tersebut juga dapat menghasilkan tanaman kedelai yang diharapkan dapat menjadi salah satu bahan baku pembuatan tempe.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya di wilayah pedalaman dan terpencil, dengan memerikan pelatihan kerja yang diharapkan mampu meningkatkan potensi desa dan daerah, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi, demikian Mulyani.

Baca juga: Inspektorat Aceh Barat audit dana infak pendidikan dan kesehatan