Banda Aceh (ANTARA) - Tradisi memasak dan membagikan bubur kanji rumbi di Masjid Al-Furqan, Gampong Beurawe, Banda Aceh masih terus berlangsung setiap bulan Ramadhan selama 27 tahun.
Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Al-Furqan, Muhammad Al Kausar, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan tradisi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 oleh seorang ulama asal India, Ustadz Said Yusuf Assegaf.
Sejak saat itu, bubur dengan bahan utama beras dan kaya rempah ini menjadi bagian dari tradisi turun-temurun yang selalu hadir setiap bulan Ramadhan di Masjid Al-Furqan, Gampong Beurawe.
“Itu dimulai sejak tahun 1998 dan sampai sekarang, alhamdulillah, masih berjalan," katanya.
Baca juga: Pola makan berlebihan bisa bahayakan kesehatan saat berpuasa, begini penjelasan dokter ahli
Kausar mengatakan bahwa setiap hari selama Ramadhan Masjid Al-Furqan memasak dua belanga besar kanji rumbi yang dapat menghasilkan sekitar 700 porsi, masing-masing 300 porsi untuk berbuka di masjid dan 400 porsi untuk dibagikan kepada masyarakat setempat.
Untuk satu belanga kanji rumbi, kata dia, diperlukan biaya sekitar Rp800 ribu, sehingga total dana yang dibutuhkan setiap hari mencapai Rp1,6 juta.
Kausar mengatakan biaya tersebut didapatkan dari derma masyarakat Gampong Beurawe. Menurut dia, hal inilah yang menjadi salah satu faktor tradisi ini terus berlanjut sampai saat ini.
Selain itu, Kausar juga mengatakan keberlanjutan tradisi ini juga dijaga dengan melibatkan generasi muda dalam proses memasak bubur kanji yang memakan waktu sekitar 2,5 jam itu.
“Kalau kita lihat tadi di belakang, ada dua orang pemuda yang ikut memasak kanji rumbi. Ini generasi kelima yang turun-temurun kita bina terus," katanya.
Baca juga: Seratusan orang ikut jamaah suluk di Aceh Besar
Untuk menjaga kelangsungan tradisi ini, ia berharap masyarakat Gampong Beurawe terus berpartisipasi dalam bentuk donasi dan infak.
"Kami berharap masyarakat terus berpartisipasi dengan donasinya, dengan infaknya, untuk kita sama-sama berbagi di Beurawe," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa kanji rumbi di Masjid Al-Furqan Beurawe tidak hanya dikenal di lingkungan masjid, tetapi juga telah diketahui dan diminati oleh masyarakat dari berbagai daerah sekitar Banda Aceh.
"Warga Banda Aceh dan sekitarnya sudah tahu kanji rumbi Beurawe dan mereka membawa tempat sendiri untuk mencicipinya," katanya.
Kausar menambahkan, bahwa kanji rumbi di Masjid Al-Furqan tidak hanya dimasak di bulan Ramadhan, tetapi juga pada momen tertentu, seperti puasa Syawal.
“Di puasa enam hari bulan Syawal, kita juga ada buka puasa bersama di masjid dengan masakan kanji rumbi," katanya.
Baca juga: Seratusan orang ikut jamaah suluk di Aceh Besar
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025