Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan satu individu gajah sumatra (elephas maximus sumatrensis) di Conservation Response Unit (CRU) Peusangan melahirkan bayi berjenis kelamin betina.

"CRU Peusangan kedatangan penghuni baru setelah satu induk gajah sumatra melahirkan bayi dengan jenis kelamin betina," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Kamarudzaman yang dihubungi dari Banda Aceh, Jumat.

CRU Peusangan sudah berada di dataran tinggi Provinsi Aceh. Secara administrasi, CRU Peusangan masuk wilayah di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.

Baca juga: DPRK minta BKSDA tangani gangguan gajah di Nagan Raya

Kamarudzaman mengatakan bayi gajah sumatra tersebut dilahirkan pada Selasa (18/2). Bayi satwa dilindungi tersebut lahir dalam keadaan normal dari rahim Septi, yakni gajah jinak di CRU. Kini, kondisi bayi dan induk gajah dalam keadaan sehat.

"Tim di CRU terus memantau perkembangan bayi maupun induk gajah pasca melahirkan. Kelahiran bayi ini menambah penghuni CRU Peusangan yang kini memiliki tiga gajah dewasa," kata Kamarudzaman menyebutkan.

Gajah sumatra merupakan satwa liar dilindungi. Merujuk pada daftar dari The IUCN Red List of Threatened Species, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra berstatus spesies yang terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar. 

Masyarakat diimbau untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah sumatra dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa, serta tidak menangkap, melukai, membunuh.

Selain itu juga tidak menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati serta tidak memasang jerat ataupun racun yang dapat menyebabkan kematian.

Semua perbuatan negatif terhadap satwa liar dilindungi tersebut yang dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baca juga: 38 Ha kebun sawit warga di Aceh Barat rusak akibat gangguan gajah



Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025