Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Banda Aceh mencatat jumlah penduduk di Kota Banda Aceh pada 2024 mencapai 265.310 orang yang didominasi anak dan usia produktif.
“Penduduk Banda Aceh berdasarkan data paling banyak berusia 5-9 tahun sebanyak 26.840 dan usia 10-14 tahun 25.905 orang, lalu diikuti usia produktif. Untuk usia anak ini ada kemungkinan banyak karena belum mengupdate data,” kata Kepala Disdukcapil Kota Banda Aceh Emila Sovayana di Banda Aceh, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa usia produktif di Banda Aceh cukup tinggi, terutama pada rentang usia 35-39 tahun mencapai 23.577 orang, disusul usia 15-19 tahun 22.769 orang, usia 30-34 tahun 22.072 orang, usia 40-44 tahun 21.549 orang, usia 25-29 tahun 18.880 orang, dan usia 20-24 tahun 18.388 orang.
“Ini menunjukkan kalau terjadi bonus demografi di Banda Aceh,” katanya.
Berdasarkan pendidikan terakhir, kata Emila, sebanyak 78.839 penduduk di Kota Banda Aceh telah menamatkan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat, 38.020 penduduk telah mendapatkan gelar Diploma IV atau S1, kemudian 5.096 penduduk bergelar magister, dan hanya 495 yang bergelar doktor.
“Kalau kita lihat data, sebenarnya kebanyakan penduduk di Banda Aceh berstatus tidak/belum sekolah 64.841 orang karena tadi didominasi usia anak dan belum mengupdate data di Kartu Keluarga,” katanya.
Baca: Jumlah penduduk Aceh 2024 capai 5,55 juta jiwa, populasi terpadat di Banda Aceh
Emila juga mengungkapkan bahwa jumlah penduduk di Banda Aceh terus meningkat. Pada semester pertama tahun 2024, jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 265.310 orang, meningkat dari semester sebelumnya yang berjumlah 262.000 orang.
“Ada penambahan penduduk. Kalau dikumulatifkan dari awal tahun sampai Desember, itu kita ada penambahan penduduk 5.772 orang,” katanya.
Ia menilai pertambahan penduduk di Banda Aceh dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu angka kelahiran dan kedatangan penduduk dari luar kota. Catatannya, sepanjang tahun 2024 terdapat 7.355 pendatang yang masuk ke Banda Aceh, sedangkan penduduk yang pindah keluar berjumlah 6.525 orang.
“Berarti lebih banyak yang masuk. Ada sekitar 830 orang,” katanya.
Pendatang yang masuk ke Banda Aceh sebagian besar berasal dari kabupaten dan kota di Aceh, seperti Bireuen, Aceh Selatan, dan Aceh Utara. Faktor utama perpindahan ini di antaranya adalah pernikahan, pekerjaan, dan pendidikan.
Dari segi kepadatan penduduk, tambah Emila, Kecamatan Kuta Alam menjadi wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 43.270 orang, diikuti Syiah Kuala 35.056 orang, Baiturrahman 32.813 orang, Ulee Kareng 29.362 orang, Meuraxa 28.153 orang, Jaya Baru 27.874 orang, Banda Raya 27.219 orang, Lueng Bata 26.274 orang, dan paling sedikit di Kecamatan Kuta Raja sebanyak 15.289 orang.
“Kuta Alam terus-terusan menjadi yang nomor satu terpadat karena jumlah wilayahnya yang luas dan juga terletak di pusat kota,” kata Emila.
Baca: Usia harapan hidup penduduk Aceh capai 73,2 tahun
Pewarta: Nurul HasanahEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025