Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyatakan tinggi gelombang di perairan Sabang-Banda Aceh saat ini berkisar 1,25 hingga 2,5 meter, dipastikan masih dalam kategori aman untuk kapal penyeberangan menuju kota wisata Sabang.
"Kondisi sinoptik menunjukkan bahwa tinggi gelombang perairan Sabang-Banda Aceh berada pada kisaran 1,25-2,5 meter, masih berada dalam kategori aman untuk pelayaran," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG Aceh, Khairul Akbar, di Banda Aceh, Senin.
Dirinya mengatakan, penyeberangan dari Ulee Lheue Banda Aceh ke Sabang dinyatakan aman karena kecepatan angin mulai menurun hingga 20 knot, diprakirakan berlangsung sampai tiga hari ke depan.
"Sebelumnya, perairan Aceh bisa mencapai kecepatan angin 30-35 knot, namun sekarang maksimalnya 20-25 knot," ujarnya.
Untuk kondisi yang masih kurang aman, kata dia, itu berada di wilayah utara Sabang, di sana masuk kategori kuning atau waspada, dengan gelombang sedang.
Sebagai informasi, tiga hari lalu, kapal cepat Express Bahari yang melayani penyeberangan Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh-Balohan Sabang dan sebaliknya batal berangkat karena gelombang tinggi.
Pembatalan keberangkatan kapal cepat tersebut akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan Aceh, khususnya Sabang-Banda Aceh.
Sementara itu, lanjut Khairul, gelombang tinggi yang dapat mencapai empat meter berpotensi terjadi di perairan Aceh Besar-Meulaboh, Aceh Singkil-Pulau Banyak, perairan selatan Simeulue, dan Aceh Barat Daya-Simeulue.
Dia mengungkapkan bahwa penyeberangan menuju Pulau Simeulue akan tetap aman asalkan rute yang dilalui berada di jalur dengan tinggi gelombang rendah.
BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini bagi pelayaran yang menghadapi potensi gelombang tinggi antara 1,25-2,5 meter, khususnya untuk kapal nelayan dan kapal tongkang, apabila kecepatan angin mencapai 15-16 knot.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengingatkan bahwa tinggi gelombang tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Kemudian, kapal tongkang berisiko jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
"Begitu pula kapal ferry, berisiko jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter," demikian Khairul Akbar.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi gelombang laut tinggi penyeberangan ke Sabang saat libur bersama
Pewarta: Nurul HasanahEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025