"Kita sudah dua kali panen, pertama hampir satu ton atau sekitar 900 kilogram, dan baru-baru ini 500 kilogram ikan lele, itu juga belum dari semua kolam," kata Pembudidaya Ikan Sistem Bioflok di Jangka Bireuen, Rafli, di Bireuen, Rabu.
Penerapan bioflok ini menjadi pilihan peternak ikan air tawar di daerah Bireuen, karena sistem tersebut mempunyai kelebihan ketimbang yang biasanya secara tradisional.
Baca juga: Hasil tangkapan nelayan Lhokseumawe meningkat 50 persen
Rafli mengatakan, dengan pengelolaan sistem bioflok. Ikan yang dihasilkan juga lebih bagus dengan ukuran yang cukup bervariasi.
Rafli menyampaikan, keberhasilan dari budidaya ikan sistem bioflok tersebut sebenarnya tergantung dari cara pengelolaannya seperti apa. Jika tidak serius, maka hasilnya juga seadanya, bahkan bisa merugi.
“Jangan bilang tidak ada panen, kami sudah menghasilkan. Panen atau tidak itu tergantung dari pengelolaan,” ujarnya.
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025