Kepala Kanwil Kemenag Aceh Iqbal mengatakan pengamatan hilal dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia di Jakarta, pada Jumat (1/4).
“Aceh menyiapkan enam lokasi pengamatan pada 1 April nanti. Secara nasional, totalnya ada 101 lokasi pengamatan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia," kata Iqbal di Banda Aceh.
Enam lokasi itu meliputi Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang - Lhoknga, Tugu 0 KM - Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas - Lhokseumawe, Pantai Lhokgeulumpang - Setia bakti Aceh jaya, POB Suak Geudubang - Aceh Barat, dan di Pantai Nancala - Teupah Barat, Kabupaten Simeulue.
Iqbal menyebutkan pengumuman hasil pengamatan akan disampaikan langsung oleh Menteri Agama dalam sidang isbat tersebut setelah menerima hasil rukyatul hilal seluruh Indonesia.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh Alfirdaus Putra mengatakan, pihaknya terus melakukan persiapan jelang pemantauan hilal. Tim juga telah mempersiapkan sejumlah perangkat teleskop astronomi sebagai alat bantu dalam pemantauan.
Berdasarkan data yang dirilis ijtima’ awal Ramadhan 1443 Hijriah akan terjadi pada Jumat 1 April 2022 pukul 13:24 WIB bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban 1443 H.
“Pada hari tersebut, tinggi hilal pada Markaz Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga, Aceh Besar berada pada 2,07 derajat di atas ufuk dengan posisi 2,47 derjat dari arah barat ke utara dengan elongasi sebesar 3,45 derjat," kata Alfirdaus.
Sedangkan untuk kepastian 1 Ramadhan akan diumumkan langsung pada sidang isbat di Jakarta setelah rukyat selesai dilaksanakan.
Dan apabila hilal terpantau di tanggal 1 April maka diperkirakan 1 Ramadhan akan jatuh pada tanggal 2 April 2022, tetapi jika tidak terlihat maka awal Ramadhan bisa saja jatuh pada tanggal 3 April 2022, katanya.
Pewarta: Khalis SurryEditor : Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2025