Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I SIM Banda Aceh mengimbau masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi, karena hujan terus-menerus melanda sejumlah wilayah di Aceh sejak pekan lalu hingga dua hari ke depan.
"Waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan lainnya akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama," kata Prakirawan BMKG Aceh, Amat Komi, di Banda Aceh, Senin.
Sebagai informasi, sejumlah wilayah di Aceh terus dilanda hujan ringan hingga lebat sejak 15 Oktober 2025 lalu, dan berdasarkan prakiraan BMKG, kondisi ini terus berlangsung hingga Rabu, 22 Oktober 2025 di beberapa daerah dalam wilayah Aceh.
Baca juga: Dinsos Aceh Tingkatkan Koordinasi Penanganan Bencana
Karena itu, BMKG mengingatkan jika melihat awan tebal hitam dan hujan mulai rintik-rintik di daerah pegunungan, maka masyarakat disarankan untuk meninggalkan daerah lerengan serta wilayah aliran sungai.
Dirinya menyebutkan, khusus hari ini wilayah yang berpotensi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di Aceh yakni Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Bireuen, Gayo Lues, Pidie, Simeulue, Kota Banda Aceh dan Sabang.
Kemudian, Selasa (21/10) hujan diprediksi melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Utara dan Kota Langsa
"Selanjutnya, pada Rabu (22/10), wilayah di Aceh berpotensi hujan yaitu di Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Bireuen, Gayo Lues, Pidie dan Pidie Jaya," ujarnya.
Amat Komi menjelaskan, kondisi ini terjadi karena aktifnya aktifnya monsoon Asia di wilayah Aceh serta nilai dipole mode yang terpantau negatif, sehingga memicu meningkatnya aktivitas konvektif di Indonesia bagian barat.
Selain itu, juga terpantau aktifnya gelombang atmosfer rossby ekuatorial, adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh, serta suhu muka laut hangat di samudera hindia barat sumatera dan perairan timur Aceh yang turut meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air).
"Beberapa kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Aceh," demikian Amat Komi.
Baca juga: Banjir putuskan akses jalan lintas kecamatan di Aceh Barat
Pewarta: Rahmat FajriEditor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA 2025