Calang (ANTARA) - Pemerintah Aceh membangun stadion utama untuk perhelatan Pekan Olahraga Aceh (PORA) XV 2026 dengan anggaran sebesar Rp74 miliar di Kabupaten Aceh Jaya sebagai tuan rumah event olahraga terbesar provinsi tersebut.
“Stadion ini bukan hanya untuk pelaksanaan PORA saja, tetapi juga investasi jangka panjang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan M Nasir usai meresmikan peletakan batu pertama pembangunan stadion Aceh Jaya Salem di Kota Calang, Aceh Jaya dalam rangka menyukseskan PORA 2026 mendatang.
Sejauh ini, Pemerintah Aceh telah mengalokasikan Rp44 miliar melalui anggaran hibah untuk pembangunan fasilitas tersebut. Dan, ditargetkan rampung pada Desember 2025 ini.
"Setelah PORA, stadion ini harus tetap bermanfaat bagi pembinaan atlet serta menjadi fasilitas publik untuk masyarakat Aceh Jaya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemerintah Aceh telah mengajukan usulan anggaran sebesar Rp210 miliar untuk persiapan PORA, dan tahap pertama ini telah disetujui Rp44 miliar.
M Nasir menegaskan, pemerintah Aceh komit mendukung suksesnya penyelenggaraan PORA di Aceh Jaya nanti. Tetapi disisi lain, diingatkan agar prosesnya harus berjalan sesuai ketentuan berlaku.
Baca: Pemkab Aceh Jaya tetapkan 26 lokasi venue PORA 2026
“Sejak awal harus sudah tergambar jelas rencana pembangunan ini. Jangan sampai muncul masalah di kemudian hari. Kami ingin stadion ini selesai sempurna paling lambat Desember,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menekankan pentingnya Aceh Jaya sebagai tuan rumah PORA XV untuk fokus pada empat target sukses.
Diantaranya sukses pembangunan sarana dan prasarana, kemudian, penyelenggaraan, dan prestasi. Seperti halnya capaian Aceh pada PON Aceh–Sumut 2024 yang berhasil tembus peringkat enam nasional setelah sebelumnya berada di peringkat 12 pada PON Papua 2021.
Keempat, sukses administrasi, dan ini sangat vital. Artinya, ketika sudah berhasil dalam pembangunan, penyelenggaraan, dan prestasi, jangan sampai terjerat hukum.
"Jika bermasalah dengan hukum, maka semua keberhasilan akan sia-sia. Alhamdulillah, dari PORA ke PORA kita tidak pernah bermasalah, dan itu harus terus dijaga,” kata M Nasir.
Sementara itu, Bupati Aceh Jaya, Safwandi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh atas dukungan pendanaan pembangunan stadion utama. Ke depan, fasilitas ini menjadi pusat kegiatan sekaligus lokasi pembukaan dan penutupan PORA 2026.
“Anggaran yang sudah direalisasikan tahap pertama akan kami fokuskan untuk pembangunan stadion utama. Harapan kami, dengan tambahan alokasi sekitar Rp30 miliar pada tahap berikutnya, stadion bisa segera selesai,” demikian Safwandi.
Baca: 18 kabupaten kota ikut kualifikasi futsal PORA
Pewarta: Arif HidayatEditor : M.Haris Setiady Agus
COPYRIGHT © ANTARA 2025